PENDAHULUAN
Pemahaman perilaku konsumen adalah tugas
penting bagi para pemasar. Para pemasar
mencoba memahami perilaku pembelian
konsumen agar mereka dapat menawarkan
kepuasan yang lebih besar kepada
konsumen. Beberapa pemasar masih belum
menerapkan konsep pemasaran sehingga
mereka tidak berorientasi pada konsumen
dan tidak memandang kepuasan konsumen
sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena
alat menganalisis perilaku konsumen tidak
pasti, para pemasar kemungkinan tidak
mampu menetapkan secara akurat apa
sebenarnya yang dapat memuaskan para
pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui
faktor yang meningkatkan kepuasan
konsumen, mereka belum tentu dapat
memenuhi faktor tersebut. . Tak diragukan
lagi, konsumen tergolong aset paling
berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan
mereka suatu bisnis tidak bisa eksis.
Sebaliknya jika bisnis kita sukses
memberikan pelayanan terbaik, konsumen
tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh.
Lebih dari itu, mereka biasanya akan
membuat rekomendasi untuk teman dan
relasinya.
LANDASAN TEORI
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong
(1996) keputusan pembelian dari pembeli
sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan,
sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli.
HASIL PENELITIAN
Kepribadian adalah karakteristik psikologis
yang berada dari setiap orang yang
memandang responnya terhadap lingkungan
yang relatif konsisten. Kepribadian dapat
merupakan suatu variabel yang sangat
berguna dalam menganalisa perilaku
konsumen. Bila jenis- jenis kepribadian dapat
diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang
kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut
dengan berbagai pilihan produk atau
merek.Pengaruh personal atau individu
Merupakan faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen yang berasal dari faktor
pada diri si konsumen, yang diantaranya:
Usia dan tahap daur hidup
Orang akan mengubah barang dan jasa yang
mereka beli sepanjang kehidupan mereka.
Kebutuhan dan selera seseorang akan
berubah sesuai dengan usia. Pembelian
dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga.
Sehingga pemasar hendaknya
memperhatikan perubahan minat pembelian
yang terjadi yang berhubungan dengan daur
hidup manusia.
Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang
dan jasa yang dibelinya. Dengan demikian
pemasar dapat mengidentifikasi kelompok
yang berhubungan dengan jabatan yang
mempunyai minat di atas rata-rata terhadap
produk mereka.
Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi
pilihan produk. Pemasar yang produknya
peka terhadap pendapatan dapat dengan
seksama memperhatikan kecenderungan
dalam pendapatan pribadi, tabungan dan
tingkat bunga. Jadi jika indikator-indikator
ekonomi tersebut menunjukkan adanya
resesi, pemasar dapat mencari jalan untuk
menetapkan posisi produknya.
Gaya hidup
Orang yang berasal dari subkultur, kelas
sosial dan pekerjaan yang sama dapat
mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya
hidup seseorang menunjukkan pola
kehidupan orang yang bersangkutan yang
tercermin dalam kegiatan, minat dna
pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila
digunakan oleh pemasar secara cermat,
dapat membantu untuk memahami nilai-nilai
konsumen yang terus berubah dan
bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi
perilaku konsumen.
Kepribadian dan konsep diri
Tiap orang mempunyai kepribadian yang
khas dan ini akan mempengaruhi perilaku
pembeliannya. Kepribadian mengacu pada
karakteristik psikologis yang unik yang
menimbulkan tanggapan relatif konstan
terhadap lingkungannya sendiri. Kepribadian
sangat bermanfaat untuk menganalisis
perilaku konsumen bagi beberapa pilihan
produk atau erek, atau pemasar juga dapat
menggunakan konsep diri atau citra diri
seseorang. Untuk memahami perilaku
konsumen, pemasar dapat melihat pada
hubungan antara konsep diri dan harta milik
konsumen. Konsep diri ini telah berbaur
dalam tanggapan konsumen terhadap citra
mereka.
KESIMPULAN
Keputusan pembelian sebenarnya juga
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Beberapa penelitian terakhir telah
mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam
siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa
biasanya mengalami perubahan atau
transformasi tertentu pada saat mereka
menjalani hidupnya. Pekerjaan
mempengaruhi barang dan jasa yang
dibelinya. Para pemasar berusaha
mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja
yang memiliki minat di atas rata-rata
terhadap produk dan jasa tertentu.
Situasi ekonomi seseorang akan
mempengaruhi pemilihan produk. Situasi
ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan
yang dapat dibelanjakan (tingkatnya,
stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan
hartanya (termasuk presentase yang mudah
dijadikan uang ). Gaya hidup seseorang
adalah pola hidup di dunia yang
diekspresikan oleh kegiatan, minat dan
pendapat seseorang. Gaya hidup
menggambarkan “seseorang secara
keseluruhan” yang berinteraksi dengan
lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan
sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.
NAMA: Fransiscus Raditya
NPM: 1A212043
KELAS: 3EA27
DOSEN: Tomy Adi Sumarso, SE
MATA KULIAH: Perilaku Konsumen
TUGAS KE: 7
MATERI: Pengaruh Individu Pada Perilaku
Konsumen
CHEERS
NEVER GIVE UP FOR SUCCESS
Minggu, 19 Januari 2014
Pengaruh Kebudayaan kepada Pembelian dan Konsumsi
Konsumen terus membeli produk hanya bila
harapan mereka akan produk yang
menjalankan fungsi tersebut dipenuhi
dengan sangat baik, namun selain itu produk
yang baik harus memiliki norma. Produk
mungkin memiliki symbol makna dalam
suatu masyarakat, seperti bayam
diasumsikan sebagai sebuah kekuatan untuk
membujuk anak-anak untuk memakannya.
Setidaknya ada tiga efek utama yang dapat
dipelajari, pertama budaya mempengaruhi
struktur konsumsi institusi-institusi yang
tersedia, kedua budaya mempengaruhi
individu dalam mengambil sebuah keputusan
dalam pembelian suatu produk, dan ketiga
budaya adalah variable utama dalam
penciptaan dan komunikasi makna di dalam
produk. Kebudayaan mempengaruhi perilaku
pembelian karena budaya menyerap ke dalam
kehidupan sehari-hari. Budaya menetapkan
apa yang kita dengar dan apa yang kita
makan, dimana kita tinggal dan kemana kita
bepergian. Budaya mempengaruhi
bagaimana kita membeli dan menggunakan
produk dan kepuasan kita terhadap produk
tersebut.
Struktur masyarakat dan etnis menentukan
sebagian besar apa yang dibeli dan
digunakan oleh konsumen individual. Sistem
hukum dan pemerintah ialah bagian dari
budaya bangsa. Ssitem tersebut menentukan
apa yang akan ditawarkan oleh penyuplai,
cara-cara produk dapat dipasarkan, dan
tingkat dimana konsumen dibolehkan
bertindak. Untuk mengembangkan strategi
yang efektif, pemasar perlu mengidentifikasi
aspek-aspek penting kebudayaan dan
bagaimana mereka mempengaruhi
konsumen.
Budaya mencakup baik elemen abstrak
maupun material. Elemen abstrak mencakup
nilai, gagasan, tipe kepribadian, dan
ringkasan. Elemen material mencakup benda-
benda seperti produk, peralatan, kendaraan
maupun gedung. Proses tersebut
menyebabkan orang menggunakan nilai-nilai
yang mempengaruhi konsumsi seperti sifat
hemat, kesenangan, kejujuran dan ambisi.
Faktor- Faktor Kebudayaan Terhadap
Pembelian dan Konsumsi menurut Edward
Burnett Tylor, kebudayaan adalah
keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain
yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat. Sedangkan perwujudan
kebudayaan yaitu benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk
yang berbudaya, dapat berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain,
yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
Faktor budaya memberikan pengaruh yang
luas dan dalam pada perilaku konsumen.
Pengiklan harus mengetahui peranan yang
dimainkan oleh budaya, maupun subbudaya
dan kelas social pembeli. Budaya adalah
penyebab paling mendasar dari keinginan
dan perilaku seseorang. Budaya merupakan
suatu nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan
dan perilaku yang dapat dipelajari oleh
seorang anggota masyarakat dari keluarga
dan lembaga penting lainnya. Setiap
kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-
budaya yang lebih kecil yang memberikan
identifikasi dan sosialisasi yang lebih
spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya
dapat dibedakan menjadi empat jenis:
kelompok nasionalisme, kelompok
keagamaan, kelompok ras, area geografis.
Banyak subbudaya membentuk segmen
pasar penting dan pemasar seringkali
merancang produk dan program pemasaran
yang disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen.
Semua individu dan rumah tangga yang
membeli atau memperoleh barang dan jasa
untuk konsumsi pribadi memiliki tingkah
laku sebagai pembeli (konsumen): Perilaku
membeli konsumen akhir (individu dan
rumah tangga) yang membeli barang serta
jasa untuk konsumsi pribadi. Model Tingkah
Laku Membeli:
1. Karakteristik yang Mempengaruhi
Tingkah Laku Konsumen
2. Perangsang
3. Penjualan
4. Produk
5. Harga.
NAMA: Fransiscus Raditya
NPM: 1A212043
KELAS: 3EA27
DOSEN: Tomy Adi Sumarso, SE
MATA KULIAH: Perilaku Konsumen
TUGAS KE: 6
MATERI: Pengaruh Kebudayaan Pada
Pembelian dan Konsumsi
harapan mereka akan produk yang
menjalankan fungsi tersebut dipenuhi
dengan sangat baik, namun selain itu produk
yang baik harus memiliki norma. Produk
mungkin memiliki symbol makna dalam
suatu masyarakat, seperti bayam
diasumsikan sebagai sebuah kekuatan untuk
membujuk anak-anak untuk memakannya.
Setidaknya ada tiga efek utama yang dapat
dipelajari, pertama budaya mempengaruhi
struktur konsumsi institusi-institusi yang
tersedia, kedua budaya mempengaruhi
individu dalam mengambil sebuah keputusan
dalam pembelian suatu produk, dan ketiga
budaya adalah variable utama dalam
penciptaan dan komunikasi makna di dalam
produk. Kebudayaan mempengaruhi perilaku
pembelian karena budaya menyerap ke dalam
kehidupan sehari-hari. Budaya menetapkan
apa yang kita dengar dan apa yang kita
makan, dimana kita tinggal dan kemana kita
bepergian. Budaya mempengaruhi
bagaimana kita membeli dan menggunakan
produk dan kepuasan kita terhadap produk
tersebut.
Struktur masyarakat dan etnis menentukan
sebagian besar apa yang dibeli dan
digunakan oleh konsumen individual. Sistem
hukum dan pemerintah ialah bagian dari
budaya bangsa. Ssitem tersebut menentukan
apa yang akan ditawarkan oleh penyuplai,
cara-cara produk dapat dipasarkan, dan
tingkat dimana konsumen dibolehkan
bertindak. Untuk mengembangkan strategi
yang efektif, pemasar perlu mengidentifikasi
aspek-aspek penting kebudayaan dan
bagaimana mereka mempengaruhi
konsumen.
Budaya mencakup baik elemen abstrak
maupun material. Elemen abstrak mencakup
nilai, gagasan, tipe kepribadian, dan
ringkasan. Elemen material mencakup benda-
benda seperti produk, peralatan, kendaraan
maupun gedung. Proses tersebut
menyebabkan orang menggunakan nilai-nilai
yang mempengaruhi konsumsi seperti sifat
hemat, kesenangan, kejujuran dan ambisi.
Faktor- Faktor Kebudayaan Terhadap
Pembelian dan Konsumsi menurut Edward
Burnett Tylor, kebudayaan adalah
keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain
yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat. Sedangkan perwujudan
kebudayaan yaitu benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk
yang berbudaya, dapat berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain,
yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
Faktor budaya memberikan pengaruh yang
luas dan dalam pada perilaku konsumen.
Pengiklan harus mengetahui peranan yang
dimainkan oleh budaya, maupun subbudaya
dan kelas social pembeli. Budaya adalah
penyebab paling mendasar dari keinginan
dan perilaku seseorang. Budaya merupakan
suatu nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan
dan perilaku yang dapat dipelajari oleh
seorang anggota masyarakat dari keluarga
dan lembaga penting lainnya. Setiap
kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-
budaya yang lebih kecil yang memberikan
identifikasi dan sosialisasi yang lebih
spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya
dapat dibedakan menjadi empat jenis:
kelompok nasionalisme, kelompok
keagamaan, kelompok ras, area geografis.
Banyak subbudaya membentuk segmen
pasar penting dan pemasar seringkali
merancang produk dan program pemasaran
yang disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen.
Semua individu dan rumah tangga yang
membeli atau memperoleh barang dan jasa
untuk konsumsi pribadi memiliki tingkah
laku sebagai pembeli (konsumen): Perilaku
membeli konsumen akhir (individu dan
rumah tangga) yang membeli barang serta
jasa untuk konsumsi pribadi. Model Tingkah
Laku Membeli:
1. Karakteristik yang Mempengaruhi
Tingkah Laku Konsumen
2. Perangsang
3. Penjualan
4. Produk
5. Harga.
NAMA: Fransiscus Raditya
NPM: 1A212043
KELAS: 3EA27
DOSEN: Tomy Adi Sumarso, SE
MATA KULIAH: Perilaku Konsumen
TUGAS KE: 6
MATERI: Pengaruh Kebudayaan Pada
Pembelian dan Konsumsi
Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Konsumen
PENDAHULUAN
Pengukuran sikap yang paling populer
digunakan oleh para peneliti konsumen
adalah model multi atribut yang terdiri dari
tiga model : the attittude toward-object
model, the attittude toward-behavior model,
dan the theory of reasoned-action model.
Model ini menjelaskan bahwa sikap
konsumen terhadap suatu objek sangat
ditentukan oleh sikap konsumen terhadap
atribut-atribut yang dievaluasi. Model ini
menekankan tingkat kepentingan yang
diberikan kosumen kepada suatu atribut
sebuah produk. Model sikap lainnya yang
juga sering digunakan adalah model sikap
angka ideal. Model ini memberikan informasi
mengenai sikap konsumen terhadap merek
suatu produk sekaligus memberikan
informasi mengenai merek ideal yang dirasa
suatu produk. Perbedaannya dengan model
multi atribut adalah terletak pada pengukuran
sikap menurut konsumen.
Komponen yang secara bersama-sama
membentuk sikap yang utuh (total attitude)
yaitu
Kognitif (cognitive)
Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa
yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek
sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk
maka ia akan menjadi dasar seseorang
mengenai apa yang dapat diharapkan dari
obyek tertentu
Afektif (affective)
Menyangkut masalah emosional subyektif
seseorang terhadap suatu obyek sikap.
Secara umum komponen ini disamakan
dengan perasaan yang dimiliki obyek
tertentu.
Konatif (conative)
Komponen konatif atau komponen perilaku
dalam struktur sikap menunjukkan
bagaimana perilaku atau kecenderungan
berperilaku dengan yang ada dalam diri
seseorang berkaitan dengan obyek sikap
yang dihadapi.
HASIL PENELITIAN
Sikap yang dianut konsumen sekarang ini
tentu saja merupakan hasil dari pengalaman
mereka sebelumnya. Konsumen yang hidup
melewati era Depresi pada awal tahun 1930-
an, misalnya, secara khas memiliki sikap
yang kurang mendukung terhadap pembelian
berdasarkan kredit. Asal mula dari banyak
sikap dapat dirunut hingga pengalaman
masa kanak-kanak, seperti perjalanan
belanja dengan ibu dan ayah. Jadi, keluarga
memiliki pengaruh besar pada
perkembangan sikap selama tahun-tahun
awal kehidupan konsumen. Secara lebih
umum, faktor lingkungan yang
dideskripsikan akan memiliki pangaruh yang
kuat pada pembentukan sikap dengan
membentuk jenis, jumlah dan kualitas
informasi dan pengalaman yang tersedia
bagi konsumen.
Di dalam banyak situasi, pemasar
berkepentingan dengan peramalan perilaku
pembelian. andaikan saja perusahaan kamu
baru saja mengembangkan suatu produk
baru dan tertarik untuk menentukan apakah
ada permintaan yang cukup di pasar untuk
menjamin pengenalan. Salah satu ancangan
terhadap pembuatan penentuan ini
memerlukan pengenalan produk ke dalam
satu atau lebih pasar percobaan. Bergantung
kepada hasil ini, kamu pun dapat membuat
penilaian berdasarkan informasi yang lebih
banyak mengenai potensi produk tersebut.
Tes seperti ini juga dapat menghabiskan
biaya jutaan dolar, harga yang sangat mahal
untuk menentukan bahwa suatu produk
memiliki sedikit daya tarik.
Sebagai alternatif, kamu dapat memeriksa
apakah produk tersebut bahkan pantas
mendapatkan peluang untuk masuk ke dalam
pasar percobaan dengan lebih dahulu
mempertimbangkan sikap konsumen
terhadap produk tersebut. Ancangan ini
sangat langsung. Konsumen dari pasar target
akan diminta untuk menunjukkan minat
mereka untuk membeli produk tersebut. Bila
hanya sedikit konsumen yang menyatakan
berminat, produk tersebut harus ditinggalkan
atau dimodifikasi dan diuji ulang. Sebaliknya
bila konsumen sangat tertarik pada produk
tersebut, maka tibalah waktunya untuk
mempertimbangkan pasar percobaan.
Ketahuilah bahwa biaya dari studi mengenai
sikap ini adalah ribuan dolar. Walaupun
begitu, harga seperti ini jauh lebih sedikit
daripada jutaan dolar yang mungkin kamu
habiskan pada pasar percobaan, hanya untuk
mendapatkan bahwa “binatang” kamu
hanyalah seekor “anjing”.
Kemudian kamu ingin mengukur setiap
konsumen terhadap suatu produk (misalnya
mobil Mercedes-Benz) meringkas beberapa
cara yang mungkin digantikan untuk
melakukannya. Walaupun pengukuran ini
berbeda dalam suasana kata-katanya dan
skala responsnya, masing-masing berfokus
pada keseluruhan evaluasi yang dilakukan
konsumen terhadap objek (dalam hal ini
mobil). Namun, perhatikan bahwa
pengukuran sikap terhadap suatu produk ini
terbatas kemampuannya dalam meramalkan
perilaku masa datang. Keterbatasan ini
direfleksikan oleh kenyataan bahwa
walaupun kebanyakan mahasiswa akan
memberikan respons yang mendukung
terhadap pengukuran , sedikit sekali dari
mereka yang membeli mobil sewaktu lulus
akan membeli Mercedes. Sebelum membaca
lebih jauh, berhentilah dan pikirkan tentang
perubahan apa di dalam pengukuran yang
akan menghasilkan ramalan yang lebih baik
mengenai pembelian mobil yang dilakukan
oleh mahasiswa segera sesudah mereka
lulus.
Masalah dasar dengan pengukuran tersebut
adalah tidak adanya kesesuaian (lack of
correspondence) dengan perilaku. Sejauh
mana suatu pengukuran sesuai atau cocok
dengan suatu perilaku, yang ada gilirannya
menentukan daya ramal pengukuran
tersebut, akan bergantung kepada beberapa
baik pengukuran tersebut menangkap empat
elemen perilaku yang mungkin:
1. Tindakan, Elemen ini mengacu pada
perilaku spesifik (misalnya
pemakaian, peminjaman). Penting
sekali bahwa pengukuran sikap
menggambarkan elemen secara
akurat, karena kelalaian melakukan
hal ini dapat menjadi sangat
merusak keakuratan prediksi mereka
2. Target, Elemen target dapat menjadi
sangat umum (misalnya, membeli
mobil apa saja) atau sangat spesifik
(misalnya, membeli Mercedes).
Tingkat kespesifikan target
bergantung kepada perilaku minat
3. Waktu, Elemen ini berfokus pada
kerangka waktu di mana perilaku
diharapkan terjadi
4. Konteks, Elemen selebihnya,
konteks, mengacu pada latar di
mana perilaku diharapkan terjadi.
Minuman ringan, misalnya, dapat di
beli di berbagai latar, seperti toko
bahan makanan, mesin penjual di
sekolah, restoran dan bioskop.
KESIMPULAN
Sikap kerap terbentuk sebagai hasil dari
kontak langsung dengan objek sikap
konsumen yang belanja yang menyenangkan
ke pengecer mungkin mengembangkan sikap
yang mendukung pengecer. Sebagai kontras,
produk yang gagal bekerja sebagaimana
diharapkan dapat dengan mudah
menimbulkan sikap negatif. Namun, kenali
bahwa sikap dapat dibentuk bahkan dapat
tanpa adanya pengalaman actual dengan
suatu objek. Begitu pula, sikap produk
mungkin dibentuk bahkan bila pengalaman
konsumen dengan produk bersangkutan
terbatas pada apa yang mereka lihat di dalam
iklan.
Karakteristik penting dari sikap yang
didasarkan pada pengalaman langsung
adalah sikap biasanya dianut dengan
kepercayaan yang lebih besar. Konsisten
dengan hal ini, penelitian memperhatikan
bahwa konsumen memiliki keyakinan yang
jauh lebih kuat mengenai sikap produk
mereka bila didasarkan pada pemakaian
produk aktual dibandingkan bila didasarkan
pada iklan saja.
NAMA: Fransiscus Raditya
NPM: 1A212043
KELAS: 3EA27
DOSEN: Tomy Adi Sumarso, SE
MATA KULIAH: Perilaku Konsumen
TUGAS KE: 5
MATERI: Mempengaruhi Sikap dan Perilaku
Konsumen
Pengukuran sikap yang paling populer
digunakan oleh para peneliti konsumen
adalah model multi atribut yang terdiri dari
tiga model : the attittude toward-object
model, the attittude toward-behavior model,
dan the theory of reasoned-action model.
Model ini menjelaskan bahwa sikap
konsumen terhadap suatu objek sangat
ditentukan oleh sikap konsumen terhadap
atribut-atribut yang dievaluasi. Model ini
menekankan tingkat kepentingan yang
diberikan kosumen kepada suatu atribut
sebuah produk. Model sikap lainnya yang
juga sering digunakan adalah model sikap
angka ideal. Model ini memberikan informasi
mengenai sikap konsumen terhadap merek
suatu produk sekaligus memberikan
informasi mengenai merek ideal yang dirasa
suatu produk. Perbedaannya dengan model
multi atribut adalah terletak pada pengukuran
sikap menurut konsumen.
Komponen yang secara bersama-sama
membentuk sikap yang utuh (total attitude)
yaitu
Kognitif (cognitive)
Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa
yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek
sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk
maka ia akan menjadi dasar seseorang
mengenai apa yang dapat diharapkan dari
obyek tertentu
Afektif (affective)
Menyangkut masalah emosional subyektif
seseorang terhadap suatu obyek sikap.
Secara umum komponen ini disamakan
dengan perasaan yang dimiliki obyek
tertentu.
Konatif (conative)
Komponen konatif atau komponen perilaku
dalam struktur sikap menunjukkan
bagaimana perilaku atau kecenderungan
berperilaku dengan yang ada dalam diri
seseorang berkaitan dengan obyek sikap
yang dihadapi.
HASIL PENELITIAN
Sikap yang dianut konsumen sekarang ini
tentu saja merupakan hasil dari pengalaman
mereka sebelumnya. Konsumen yang hidup
melewati era Depresi pada awal tahun 1930-
an, misalnya, secara khas memiliki sikap
yang kurang mendukung terhadap pembelian
berdasarkan kredit. Asal mula dari banyak
sikap dapat dirunut hingga pengalaman
masa kanak-kanak, seperti perjalanan
belanja dengan ibu dan ayah. Jadi, keluarga
memiliki pengaruh besar pada
perkembangan sikap selama tahun-tahun
awal kehidupan konsumen. Secara lebih
umum, faktor lingkungan yang
dideskripsikan akan memiliki pangaruh yang
kuat pada pembentukan sikap dengan
membentuk jenis, jumlah dan kualitas
informasi dan pengalaman yang tersedia
bagi konsumen.
Di dalam banyak situasi, pemasar
berkepentingan dengan peramalan perilaku
pembelian. andaikan saja perusahaan kamu
baru saja mengembangkan suatu produk
baru dan tertarik untuk menentukan apakah
ada permintaan yang cukup di pasar untuk
menjamin pengenalan. Salah satu ancangan
terhadap pembuatan penentuan ini
memerlukan pengenalan produk ke dalam
satu atau lebih pasar percobaan. Bergantung
kepada hasil ini, kamu pun dapat membuat
penilaian berdasarkan informasi yang lebih
banyak mengenai potensi produk tersebut.
Tes seperti ini juga dapat menghabiskan
biaya jutaan dolar, harga yang sangat mahal
untuk menentukan bahwa suatu produk
memiliki sedikit daya tarik.
Sebagai alternatif, kamu dapat memeriksa
apakah produk tersebut bahkan pantas
mendapatkan peluang untuk masuk ke dalam
pasar percobaan dengan lebih dahulu
mempertimbangkan sikap konsumen
terhadap produk tersebut. Ancangan ini
sangat langsung. Konsumen dari pasar target
akan diminta untuk menunjukkan minat
mereka untuk membeli produk tersebut. Bila
hanya sedikit konsumen yang menyatakan
berminat, produk tersebut harus ditinggalkan
atau dimodifikasi dan diuji ulang. Sebaliknya
bila konsumen sangat tertarik pada produk
tersebut, maka tibalah waktunya untuk
mempertimbangkan pasar percobaan.
Ketahuilah bahwa biaya dari studi mengenai
sikap ini adalah ribuan dolar. Walaupun
begitu, harga seperti ini jauh lebih sedikit
daripada jutaan dolar yang mungkin kamu
habiskan pada pasar percobaan, hanya untuk
mendapatkan bahwa “binatang” kamu
hanyalah seekor “anjing”.
Kemudian kamu ingin mengukur setiap
konsumen terhadap suatu produk (misalnya
mobil Mercedes-Benz) meringkas beberapa
cara yang mungkin digantikan untuk
melakukannya. Walaupun pengukuran ini
berbeda dalam suasana kata-katanya dan
skala responsnya, masing-masing berfokus
pada keseluruhan evaluasi yang dilakukan
konsumen terhadap objek (dalam hal ini
mobil). Namun, perhatikan bahwa
pengukuran sikap terhadap suatu produk ini
terbatas kemampuannya dalam meramalkan
perilaku masa datang. Keterbatasan ini
direfleksikan oleh kenyataan bahwa
walaupun kebanyakan mahasiswa akan
memberikan respons yang mendukung
terhadap pengukuran , sedikit sekali dari
mereka yang membeli mobil sewaktu lulus
akan membeli Mercedes. Sebelum membaca
lebih jauh, berhentilah dan pikirkan tentang
perubahan apa di dalam pengukuran yang
akan menghasilkan ramalan yang lebih baik
mengenai pembelian mobil yang dilakukan
oleh mahasiswa segera sesudah mereka
lulus.
Masalah dasar dengan pengukuran tersebut
adalah tidak adanya kesesuaian (lack of
correspondence) dengan perilaku. Sejauh
mana suatu pengukuran sesuai atau cocok
dengan suatu perilaku, yang ada gilirannya
menentukan daya ramal pengukuran
tersebut, akan bergantung kepada beberapa
baik pengukuran tersebut menangkap empat
elemen perilaku yang mungkin:
1. Tindakan, Elemen ini mengacu pada
perilaku spesifik (misalnya
pemakaian, peminjaman). Penting
sekali bahwa pengukuran sikap
menggambarkan elemen secara
akurat, karena kelalaian melakukan
hal ini dapat menjadi sangat
merusak keakuratan prediksi mereka
2. Target, Elemen target dapat menjadi
sangat umum (misalnya, membeli
mobil apa saja) atau sangat spesifik
(misalnya, membeli Mercedes).
Tingkat kespesifikan target
bergantung kepada perilaku minat
3. Waktu, Elemen ini berfokus pada
kerangka waktu di mana perilaku
diharapkan terjadi
4. Konteks, Elemen selebihnya,
konteks, mengacu pada latar di
mana perilaku diharapkan terjadi.
Minuman ringan, misalnya, dapat di
beli di berbagai latar, seperti toko
bahan makanan, mesin penjual di
sekolah, restoran dan bioskop.
KESIMPULAN
Sikap kerap terbentuk sebagai hasil dari
kontak langsung dengan objek sikap
konsumen yang belanja yang menyenangkan
ke pengecer mungkin mengembangkan sikap
yang mendukung pengecer. Sebagai kontras,
produk yang gagal bekerja sebagaimana
diharapkan dapat dengan mudah
menimbulkan sikap negatif. Namun, kenali
bahwa sikap dapat dibentuk bahkan dapat
tanpa adanya pengalaman actual dengan
suatu objek. Begitu pula, sikap produk
mungkin dibentuk bahkan bila pengalaman
konsumen dengan produk bersangkutan
terbatas pada apa yang mereka lihat di dalam
iklan.
Karakteristik penting dari sikap yang
didasarkan pada pengalaman langsung
adalah sikap biasanya dianut dengan
kepercayaan yang lebih besar. Konsisten
dengan hal ini, penelitian memperhatikan
bahwa konsumen memiliki keyakinan yang
jauh lebih kuat mengenai sikap produk
mereka bila didasarkan pada pemakaian
produk aktual dibandingkan bila didasarkan
pada iklan saja.
NAMA: Fransiscus Raditya
NPM: 1A212043
KELAS: 3EA27
DOSEN: Tomy Adi Sumarso, SE
MATA KULIAH: Perilaku Konsumen
TUGAS KE: 5
MATERI: Mempengaruhi Sikap dan Perilaku
Konsumen
Kepribadian, Nilai, dan Gaya Hidup Konsumen
Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana
seorang individu bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain.Kepribadian paling
sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang
bisa diukur yang ditunjukkan oleh
seseorang.Kepribadian merupakan ciri watak
seorang individu yang konsisten yang
mendasari perilaku individu. Kepribadian
sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat
lain yang kas dimiliki seseorang. Tapi
kepribadian berkembang jika adanya
hubungan dengan orang lain. Dasar pokok
dari perilaku seseorang adalah faktor biologis
dan psikologisnya. Kepribadian sendiri
memiliki banyak segi dan salah satunya
adalah diri pribadi atau citra pribadi. Konsep
diri aktual individu tersebut (bagaimana dia
memandang dirinya) berbeda dengan konsep
diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang
dirinya) dan konsep diri orang lain
(bagaimana dia mengganggap orang lain
memandang dirinya). Keputusan membeli
juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti umur dan tahap daur hidup,
pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta
kepribadian dan konsep diri pembeli.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu,
menunjukkan kualitas, dan berguna bagi
manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu
itu berharga atau berguna bagi kehidupan
manusia. Adanya dua macam nilai tersebut
sejalan dengan penegasan pancasila sebagai
ideologi terbuka. Perumusan pancasila
sebagai dalam pembukaan UUD 1945. Alinea
4 dinyatakan sebagai nilai dasar dan
penjabarannya sebagai nilai instrumental.
Nilai dasar tidak berubah dan tidak boleh
diubah lagi. Betapapun pentingnya nilai
dasar yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945 itu, sifatnya belum operasional. Artinya
kita belum dapat menjabarkannya secara
langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Penjelasan UUD 1945 sendiri menunjuk
adanya undang-undang sebagai pelaksanaan
hukum dasar tertulis itu. Nilai-nilai dasar
yang terkandung dalam pembukaan UUD
1945 itu memerlukan penjabaran lebih lanjut.
Penjabaran itu sebagai arahan untuk
kehidupan nyata. Penjabaran itu kemudian
dinamakan Nilai Instrumental.
Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai
cara hidup yang diidentifikasikan oleh
bagaimana orang menghabiskan waktu
mereka, apa yang mereka pikirkan tentang
diri mereka sendiri dan juga di dunia
sekitarnya. Perubahan gaya hidup membawa
implikasi pada perubahan selera (selera pria
dan wanita berbeda), kebiasan dan perilaku
pembelian.perubahan lain yang terjadi adalah
meningkatnya keinginan untuk menikmati
hidup.
Adapun manfaat yang dapat kita dapatkan
jika memahami gaya hidup konsumen
adalah:
Dapat menggunakan gaya hidup
konsumen untuk melakukan
segmentasi pasar sasaran
Pemahaman gaya hidup konsumen
juga akan membantu dalam
memposisikan produk di pasar
dengan menggunakan iklan
Jika gaya hidup diketahui, maka kita
dapat menempatkan iklannya pada
media-media yang paling cocok
Mengetahui gaya hidup konsumen,
berarti kita bisa mengembangkan
produk sesuai dengan tuntutan gaya
hidup mereka.
Menurut pendapat Amstrong (Nugraheni,
2003) gaya hidup seseorang dapat dilihat dari
perilaku yang dilakukan oleh individu seperti
kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau
mempergunakan barang-barang dan jasa,
termasuk didalamnya proses pengambilan
keputusan pada penentuan kegiatan-
kegiatan tersebut.Lebih lanjut Amstrong
menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2
faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam
diri individu (internal) dan faktor yang
berasal dari luar (eksternal). Faktor internal
yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan,
kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi:
1. Sikap, Sikap berarti suatu keadaan
jiwa dan keadaan pikir yang
dipersiapkan untuk memberikan
tanggapan terhadap suatu objek
yang diorganisasi melalui
pengalaman dan mempengaruhi
secara langsung pada perilaku.
Keadaan jiwa tersebut sangat
dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan,
kebudayaan dan lingkungan
sosialnya
2. Pengalaman dan
pengamatan, Pengalaman dapat
mempengaruhi pengamatan sosial
dalam tingkah laku, pengalaman
dapat diperoleh dari semua
tindakannya dimasa lalu dan dapat
dipelajari, melalui belajar orang akan
dapat memperoleh pengalaman.
Hasil dari pengalaman sosial akan
dapat membentuk pandangan
terhadap suatu objek
3. Kepribadian, Kepribadian adalah
konfigurasi karakteristik individu dan
cara berperilaku yang menentukan
perbedaan perilaku dari setiap
individu
4. Konsep diri, Faktor lain yang
menentukan kepribadian individu
adalah konsep diri. Konsep diri
sudah menjadi pendekatan yang
dikenal amat luas untuk
menggambarkan hubungan antara
konsep diri konsumen dengan
image merek. Bagaimana individu
memandang dirinya akan
mempengaruhi minat terhadap suatu
objek. Konsep diri sebagai inti dari
pola kepribadian akan menentukan
perilaku individu dalam menghadapi
permasalahan hidupnya, karena
konsep diri merupakan frame of
reference yang menjadi awal
perilaku
5. Motif, Perilaku individu muncul
karena adanya motif kebutuhan
untuk merasa aman dan kebutuhan
terhadap prestise merupakan
beberapa contoh tentang motif. Jika
motif seseorang terhadap kebutuhan
akan prestise itu besar maka akan
membentuk gaya hidup yang
cenderung mengarah kepada gaya
hidup hedonis
6. Persepsi, Persepsi adalah proses
dimana seseorang memilih,
mengatur, dan menginterpretasikan
informasi untuk membentuk suatu
gambar yang berarti mengenai
dunia.
Adapun faktor eksternal adalah sebagai
berikut :
1. Kelompok referensi, Kelompok
referensi adalah kelompok yang
memberikan pengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap sikap
dan perilaku seseorang. Kelompok
yang memberikan pengaruh
langsung adalah kelompok dimana
individu tersebut menjadi
anggotanya dan saling berinteraksi,
sedangkan kelompok yang memberi
pengaruh tidak langsung adalah
kelompok dimana individu tidak
menjadi anggota didalam kelompok
tersebut. Pengaruh-pengaruh
tersebut akan menghadapkan
individu pada perilaku dan gaya
hidup tertentu
2. Keluarga, Keluarga memegang
peranan terbesar dan terlama dalam
pembentukan sikap dan perilaku
individu.Hal ini karena pola asuh
orang tua akan membentuk
kebiasaan anak yang secara tidak
langsung mempengaruhi pola
hidupnya
3. Kelas sosial, Kelas sosial adalah
sebuah kelompok yang relatif
homogen dan bertahan lama dalam
sebuah masyarakat, yang tersusun
dalam sebuah urutan jenjang, dan
para anggota dalam setiap jenjang
itu memiliki nilai, minat, dan tingkah
laku yang sama. Ada dua unsur
pokok dalam sistem sosial
pembagian kelas dalam masyarakat,
yaitu kedudukan (status) dan
peranan. Kedudukan sosial artinya
tempat seseorang dalam lingkungan
pergaulan, prestise hak-haknya
serta kewajibannya. Kedudukan
sosial ini dapat dicapai oleh
seseorang dengan usaha yang
sengaja maupun diperoleh karena
kelahiran. Peranan merupakan aspek
yang dinamis dari kedudukan.
Apabila individu melaksanakan hak
dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya maka ia menjalankan
suatu peranan
4. Kebudayaan, Kebudayaan yang
meliputi pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan
yang diperoleh individu sebagai
anggota masyarakat. Kebudayaan
terdiri dari segala sesuatu yang
dipelajari dari pola-pola perilaku
yang normatif, meliputi ciri-ciri pola
pikir, merasakan dan bertindak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
gaya hidup berasal dari dalam (internal) dan
dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi
sikap, pengalaman dan pengamatan,
kepribadian, konsep diri, motif , dan
persepsi. Adapun faktor eksternal meliputi
kelompok referensi, keluarga, kelas sosial,
dan kebudayaan. Orang-orang yang berasal
dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan
yang sama dapat memiliki gaya hidup yang
berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang diekspresikan
dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya
hidup menggambarkan “keseluruhan diri
seseorang” yang berinteraksi dengan
lingkungannya. Pemasar mencari hubungan
antara produknya dengan kelompok gaya
hidup konsumen. Contohnya, perusahaan
penghasil komputer mungkin menemukan
bahwa sebagian besar pembeli komputer
berorientasi pada pencapaian prestasi.
Dengan demikian, pemasar dapat dengan
lebih jelas mengarahkan mereknya ke gaya
hidup orang yang berprestasi.
NAMA: Fransiscus Raditya
NPM: 1A212043
KELAS: 3EA27
DOSEN: Tomy Adi Sumarso, SE
MATA KULIAH: Perilaku Konsumen
TUGAS KE: 4
MATERI: Kepribadian, Nilai, dan Gaya Hidup
Konsumen
seorang individu bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain.Kepribadian paling
sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang
bisa diukur yang ditunjukkan oleh
seseorang.Kepribadian merupakan ciri watak
seorang individu yang konsisten yang
mendasari perilaku individu. Kepribadian
sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat
lain yang kas dimiliki seseorang. Tapi
kepribadian berkembang jika adanya
hubungan dengan orang lain. Dasar pokok
dari perilaku seseorang adalah faktor biologis
dan psikologisnya. Kepribadian sendiri
memiliki banyak segi dan salah satunya
adalah diri pribadi atau citra pribadi. Konsep
diri aktual individu tersebut (bagaimana dia
memandang dirinya) berbeda dengan konsep
diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang
dirinya) dan konsep diri orang lain
(bagaimana dia mengganggap orang lain
memandang dirinya). Keputusan membeli
juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti umur dan tahap daur hidup,
pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta
kepribadian dan konsep diri pembeli.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu,
menunjukkan kualitas, dan berguna bagi
manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu
itu berharga atau berguna bagi kehidupan
manusia. Adanya dua macam nilai tersebut
sejalan dengan penegasan pancasila sebagai
ideologi terbuka. Perumusan pancasila
sebagai dalam pembukaan UUD 1945. Alinea
4 dinyatakan sebagai nilai dasar dan
penjabarannya sebagai nilai instrumental.
Nilai dasar tidak berubah dan tidak boleh
diubah lagi. Betapapun pentingnya nilai
dasar yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945 itu, sifatnya belum operasional. Artinya
kita belum dapat menjabarkannya secara
langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Penjelasan UUD 1945 sendiri menunjuk
adanya undang-undang sebagai pelaksanaan
hukum dasar tertulis itu. Nilai-nilai dasar
yang terkandung dalam pembukaan UUD
1945 itu memerlukan penjabaran lebih lanjut.
Penjabaran itu sebagai arahan untuk
kehidupan nyata. Penjabaran itu kemudian
dinamakan Nilai Instrumental.
Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai
cara hidup yang diidentifikasikan oleh
bagaimana orang menghabiskan waktu
mereka, apa yang mereka pikirkan tentang
diri mereka sendiri dan juga di dunia
sekitarnya. Perubahan gaya hidup membawa
implikasi pada perubahan selera (selera pria
dan wanita berbeda), kebiasan dan perilaku
pembelian.perubahan lain yang terjadi adalah
meningkatnya keinginan untuk menikmati
hidup.
Adapun manfaat yang dapat kita dapatkan
jika memahami gaya hidup konsumen
adalah:
Dapat menggunakan gaya hidup
konsumen untuk melakukan
segmentasi pasar sasaran
Pemahaman gaya hidup konsumen
juga akan membantu dalam
memposisikan produk di pasar
dengan menggunakan iklan
Jika gaya hidup diketahui, maka kita
dapat menempatkan iklannya pada
media-media yang paling cocok
Mengetahui gaya hidup konsumen,
berarti kita bisa mengembangkan
produk sesuai dengan tuntutan gaya
hidup mereka.
Menurut pendapat Amstrong (Nugraheni,
2003) gaya hidup seseorang dapat dilihat dari
perilaku yang dilakukan oleh individu seperti
kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau
mempergunakan barang-barang dan jasa,
termasuk didalamnya proses pengambilan
keputusan pada penentuan kegiatan-
kegiatan tersebut.Lebih lanjut Amstrong
menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2
faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam
diri individu (internal) dan faktor yang
berasal dari luar (eksternal). Faktor internal
yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan,
kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi:
1. Sikap, Sikap berarti suatu keadaan
jiwa dan keadaan pikir yang
dipersiapkan untuk memberikan
tanggapan terhadap suatu objek
yang diorganisasi melalui
pengalaman dan mempengaruhi
secara langsung pada perilaku.
Keadaan jiwa tersebut sangat
dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan,
kebudayaan dan lingkungan
sosialnya
2. Pengalaman dan
pengamatan, Pengalaman dapat
mempengaruhi pengamatan sosial
dalam tingkah laku, pengalaman
dapat diperoleh dari semua
tindakannya dimasa lalu dan dapat
dipelajari, melalui belajar orang akan
dapat memperoleh pengalaman.
Hasil dari pengalaman sosial akan
dapat membentuk pandangan
terhadap suatu objek
3. Kepribadian, Kepribadian adalah
konfigurasi karakteristik individu dan
cara berperilaku yang menentukan
perbedaan perilaku dari setiap
individu
4. Konsep diri, Faktor lain yang
menentukan kepribadian individu
adalah konsep diri. Konsep diri
sudah menjadi pendekatan yang
dikenal amat luas untuk
menggambarkan hubungan antara
konsep diri konsumen dengan
image merek. Bagaimana individu
memandang dirinya akan
mempengaruhi minat terhadap suatu
objek. Konsep diri sebagai inti dari
pola kepribadian akan menentukan
perilaku individu dalam menghadapi
permasalahan hidupnya, karena
konsep diri merupakan frame of
reference yang menjadi awal
perilaku
5. Motif, Perilaku individu muncul
karena adanya motif kebutuhan
untuk merasa aman dan kebutuhan
terhadap prestise merupakan
beberapa contoh tentang motif. Jika
motif seseorang terhadap kebutuhan
akan prestise itu besar maka akan
membentuk gaya hidup yang
cenderung mengarah kepada gaya
hidup hedonis
6. Persepsi, Persepsi adalah proses
dimana seseorang memilih,
mengatur, dan menginterpretasikan
informasi untuk membentuk suatu
gambar yang berarti mengenai
dunia.
Adapun faktor eksternal adalah sebagai
berikut :
1. Kelompok referensi, Kelompok
referensi adalah kelompok yang
memberikan pengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap sikap
dan perilaku seseorang. Kelompok
yang memberikan pengaruh
langsung adalah kelompok dimana
individu tersebut menjadi
anggotanya dan saling berinteraksi,
sedangkan kelompok yang memberi
pengaruh tidak langsung adalah
kelompok dimana individu tidak
menjadi anggota didalam kelompok
tersebut. Pengaruh-pengaruh
tersebut akan menghadapkan
individu pada perilaku dan gaya
hidup tertentu
2. Keluarga, Keluarga memegang
peranan terbesar dan terlama dalam
pembentukan sikap dan perilaku
individu.Hal ini karena pola asuh
orang tua akan membentuk
kebiasaan anak yang secara tidak
langsung mempengaruhi pola
hidupnya
3. Kelas sosial, Kelas sosial adalah
sebuah kelompok yang relatif
homogen dan bertahan lama dalam
sebuah masyarakat, yang tersusun
dalam sebuah urutan jenjang, dan
para anggota dalam setiap jenjang
itu memiliki nilai, minat, dan tingkah
laku yang sama. Ada dua unsur
pokok dalam sistem sosial
pembagian kelas dalam masyarakat,
yaitu kedudukan (status) dan
peranan. Kedudukan sosial artinya
tempat seseorang dalam lingkungan
pergaulan, prestise hak-haknya
serta kewajibannya. Kedudukan
sosial ini dapat dicapai oleh
seseorang dengan usaha yang
sengaja maupun diperoleh karena
kelahiran. Peranan merupakan aspek
yang dinamis dari kedudukan.
Apabila individu melaksanakan hak
dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya maka ia menjalankan
suatu peranan
4. Kebudayaan, Kebudayaan yang
meliputi pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan
yang diperoleh individu sebagai
anggota masyarakat. Kebudayaan
terdiri dari segala sesuatu yang
dipelajari dari pola-pola perilaku
yang normatif, meliputi ciri-ciri pola
pikir, merasakan dan bertindak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
gaya hidup berasal dari dalam (internal) dan
dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi
sikap, pengalaman dan pengamatan,
kepribadian, konsep diri, motif , dan
persepsi. Adapun faktor eksternal meliputi
kelompok referensi, keluarga, kelas sosial,
dan kebudayaan. Orang-orang yang berasal
dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan
yang sama dapat memiliki gaya hidup yang
berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang diekspresikan
dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya
hidup menggambarkan “keseluruhan diri
seseorang” yang berinteraksi dengan
lingkungannya. Pemasar mencari hubungan
antara produknya dengan kelompok gaya
hidup konsumen. Contohnya, perusahaan
penghasil komputer mungkin menemukan
bahwa sebagian besar pembeli komputer
berorientasi pada pencapaian prestasi.
Dengan demikian, pemasar dapat dengan
lebih jelas mengarahkan mereknya ke gaya
hidup orang yang berprestasi.
NAMA: Fransiscus Raditya
NPM: 1A212043
KELAS: 3EA27
DOSEN: Tomy Adi Sumarso, SE
MATA KULIAH: Perilaku Konsumen
TUGAS KE: 4
MATERI: Kepribadian, Nilai, dan Gaya Hidup
Konsumen
Sumber Daya dan Pengetahuan Konsumen
Sumber daya konsumen terhadap pembelian
suatu barang atau jasa dalam memenuhi
kebutuhannya terkait dengan pendapatan
yang didapat oleh setiap konsumen. Tinggi
atau rendahnya pendapatan konsumen
mempengaruhi pengeluaran mereka terhadap
suatu barang. Pengetahuan konsumen juga
berpengaruh pada penjualan produk. Dengan
pengetahuan akan produk yang dimiliki
konsumen membuat ia tertarik dengan
produk yang akan dibeli.Sumber Daya
Konsumen dipengaruhi oleh potensi sumber
daya ekonomi atau lebih dikenal dengan
potensi ekonomi. Pada dasarnya potensi
sumber daya ekonomi dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang dimiliki baik
yang tergolong pada sumber daya alam
(natural resources) maupun potensi sumber
daya manusia yang dapat memberikan
manfaat (benefit) serta dapat digunakan
sebagai modal dasar pembangunan ekonomi.
Sumber daya alam harus dimanfaatkan
seoptimal mungkin dalam rangka untuk
mendorong, mempercepat, dan menunjang
proses pembangunan suatu wilayah. Namun
demikian penting untuk diperhatikan, aspek
ketersediaan termasuk daya dukungnya
terhadap mobilitas pembangunan daerah.
Karena apabila sumber daya alam
dimanfaatkan dengan tidak bijaksana dan
arif maka tentu kemunduran pembangunan
ekonomi di suatu wilayah menjadi sesuatu
yang tidak bisa dihindari. Pada saat ini
peranan sumber daya manusia (human
resources) dalam konteks kegiatan
pembangunan ekonomi termasuk
pembangunan ekonomi daerah semakin
signifikan.
Strategi pembangunan ekonomi yang
berbasis pada pengembangan sumber daya
manusia (human resources development)
dianggap sangat relevan dan cocok dengan
kondisi dan karakter pembangunan ekonomi
terutama di negara-negara berkembang sejak
era 80-an. Strategi pembangunan ini pertama
kali diperkenalkan oleh seorang pakar
perencanaan pembangunan ekonomi
berkebangsaan Pakistan bernama Mahbub Ul
Haq yang pada saat itu menjadi konsultan
Utama United Nation Development
Programme (UNDP).
Sumber Daya Sementara
Waktu menjadi variabel yang semakin
penting dalam memahami perilaku
konsumen. Karena konsumen mayoritas
semakin mengalami kemiskinan akan waktu.
Namun demikian ada suatu bagian waktu
yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat
pribadi yaitu waktu senggang.
Sumber Daya Kognitif
Pengertian sumber daya kognitif adalah
kemampuan untuk secara lebih tepat
merepresentasikan dunia dan melakukan
operasi logis dalam representasi konsep
yang berdasar pada kenyataan. Teori ini
membahas munculnya dan diperolehnya
skema tentang bagaimana seseorang
mempersepsi lingkungannya dalam tahapan
perkembangan, saat seseorang memperoleh
cara baru dalam merepresentasikan informasi
secara mental. Teori ini digolongkan ke
dalam konstruktivisme. Sumber daya kognitif
Produk yang diklasifikasikan menurut sifat
waktu konsumen disebut barang waktu (time
goods), terbagi ke dalam:
Barang yang Menggunakan
Waktu. Produk yang memerlukan
pemakaian waktu dalam
mengkonsumsinya. Contoh:
Menonton TV, Memancing, Golf,
sepak bola (waktu Senggang), Tidur,
dan lain sebagainya
Barang Penghemat Waktu. Produk
yang menghemat waktu
memungkinkan konsumen
meningkatkan waktu leluasa mereka.
Contoh: oven microwave, pemotong
rumput, fast food, mobil, dan lain
sebagainya.
Pengetahuan Konsumen terhadap Pembelian
Pengetahuan Konsumen adalah semua
informasi mengenai berbagai produk, serta
pengetahuan lainnya yang terkait dan
informasi yang berhubungan dengan
fungsinya sebagai konsumen yang
mempengaruhi keputusan pembelian.
Pengetahuan akan produk merupakan
kumpulan berbagai macam informasi
mengenai produk. Dari pengetahuan yang
dimiliki ini konsumen akan tertarik pada
produk yang memang diminati. Pengetahuan
ini meliputi kategori produk, merek,
terminologi produk, atribut atau fitur merek
produk, harga produk dan kepercayaan
mengenai produk.
Pengetahuan Pembelian terdiri atas
pengetahuan tentang toko, lokasi produk di
dalam toko dan penempatan produk yang
sebenarnya di dalam toko tersebut.
Konsumen cenderung lebih senang
mengunjungi toko yang sudah dikenalnya
untuk berbelanja, karena telah mengetahui di
mana letak produk di dalam toko tsb. Hal ini
akan memudahkan konsumen untuk
berbelanja karena konsumen bisa
menghemat waktu dalam mencari lokasi
produk.
Pengetahuan Konsumen terbagi kedalam tiga
macam :
1. Pengetahuan Produk. Pengetahuan
produk adalah kumpulan berbagai
macam informasi mengenai produk.
Pengetahuan ini meliputi kategori
produk, merek, terminologi produk,
atribut atau fitur produk, harga
produk dan kepercayaan mengenai
produk.
2. Pengetahuan
Pembelian. Pengetahuan pembelian
terdiri atas pengetahuan tentang
toko, lokasi produk di dalam toko
dan penempatan produk yang
sebenarnya di dalam toko tersebut.
Konsumen cenderung lebih senang
mengunjungi toko yang sudah
dikenalnya untuk berbelanja, karena
telah mengetahui dimana letak
produk di dalam toko tersebut
3. Pengetahuan Pemakaian. Suatu
produk akan memberikan manfaat
kepada konsumen jika produk
tersebut telah digunakan atau
dikonsumsi. Agar produk tersebut
bisa memberikan manfaat yang
maksimal dan kepuasan yang tinggi,
maka konsumen harus bisa
menggunakan atau mengkonsumsi
produk tersebut dengan
benar.Produsen berkewajiban untuk
memberikan informasi yang cukup
agar konsumen mengetahui cara
pemakaian suatu produk.
Pengetahuan pemakaian suatu
produk adalah penting bagi
konsumen.
Jenis Pengetahuan Produk
Pengetahuan tentang karakteristik
atau atribut produk. Setiap individu
memiliki pengetahuan yang berbeda
dari sudut pandang mereka melihat
karakteristik atau ciri atribut dari
suatu produk. Hal ini disebabkan
perbedaan pengetahuan yang
dimilikinya. Pengetahuan mengenai
atribut tersebut akan mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen.
Contoh: Meja A fisiknya baik namun
cat cepat luntur dan meja B fisiknya
biasa namun warna cat kuat,
seorang konsumen kemudian
memilih meja B karena walau
kualitas meja biasa namun dari segi
penampilan mejanya cukup baik dan
menarik
Pengetahuan tentang manfaat
produk. Setiap individu memiliki
tujuan masing-masing. Terhadap
suatu barangpun setiap konsumen
memliki pandangan yang berbeda
dalam memanfaatkannya.
Pengetahuan akan manfaat ini yang
mempengaruhi tingkat pembelian.
Contoh: Seorang Konsumen
mengkonsumsi sayuran dan buah-
buahan karena mengetahui manfaat
produk tersebut bagi kesehatan
tubuhnya. Manfaat yg dirasakan
konsumen setelah mengkonsumsi
sayuran dan buah-buahan adalah
memperlancar pencernaan dan
mampu menjaga kesehatan
tubuhnya
Pengetahuan tentang kepuasan yg
diberikan produk kepada
konsumen.Konsumen A dan
konsumen B juga memiliki tingkat
kepuasan yang berbeda akan suatu
produk. Dengan produk yang sama
belum tentu kedua konsumen ini
merasa puas. Contoh: Lemari A
berhadiah gantungan baju dan
lemari B berhadiah jemuran lipat,
belum tentu lemari A lebih menarik
perhatian semua konsumen karena
ada saja konsumen yang tertarik
dengan apa yang ditawarkan lemari
B.
NAMA: Fransiscus Raditya
NPM: 1A212043
KELAS: 3EA27
DOSEN: Tomy Adi Sumarso, SE
MATA KULIAH: Perilaku Konsumen
TUGAS KE: 3
MATERI: Sumber Daya dan Pengetahuan
Konsumen
suatu barang atau jasa dalam memenuhi
kebutuhannya terkait dengan pendapatan
yang didapat oleh setiap konsumen. Tinggi
atau rendahnya pendapatan konsumen
mempengaruhi pengeluaran mereka terhadap
suatu barang. Pengetahuan konsumen juga
berpengaruh pada penjualan produk. Dengan
pengetahuan akan produk yang dimiliki
konsumen membuat ia tertarik dengan
produk yang akan dibeli.Sumber Daya
Konsumen dipengaruhi oleh potensi sumber
daya ekonomi atau lebih dikenal dengan
potensi ekonomi. Pada dasarnya potensi
sumber daya ekonomi dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang dimiliki baik
yang tergolong pada sumber daya alam
(natural resources) maupun potensi sumber
daya manusia yang dapat memberikan
manfaat (benefit) serta dapat digunakan
sebagai modal dasar pembangunan ekonomi.
Sumber daya alam harus dimanfaatkan
seoptimal mungkin dalam rangka untuk
mendorong, mempercepat, dan menunjang
proses pembangunan suatu wilayah. Namun
demikian penting untuk diperhatikan, aspek
ketersediaan termasuk daya dukungnya
terhadap mobilitas pembangunan daerah.
Karena apabila sumber daya alam
dimanfaatkan dengan tidak bijaksana dan
arif maka tentu kemunduran pembangunan
ekonomi di suatu wilayah menjadi sesuatu
yang tidak bisa dihindari. Pada saat ini
peranan sumber daya manusia (human
resources) dalam konteks kegiatan
pembangunan ekonomi termasuk
pembangunan ekonomi daerah semakin
signifikan.
Strategi pembangunan ekonomi yang
berbasis pada pengembangan sumber daya
manusia (human resources development)
dianggap sangat relevan dan cocok dengan
kondisi dan karakter pembangunan ekonomi
terutama di negara-negara berkembang sejak
era 80-an. Strategi pembangunan ini pertama
kali diperkenalkan oleh seorang pakar
perencanaan pembangunan ekonomi
berkebangsaan Pakistan bernama Mahbub Ul
Haq yang pada saat itu menjadi konsultan
Utama United Nation Development
Programme (UNDP).
Sumber Daya Sementara
Waktu menjadi variabel yang semakin
penting dalam memahami perilaku
konsumen. Karena konsumen mayoritas
semakin mengalami kemiskinan akan waktu.
Namun demikian ada suatu bagian waktu
yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat
pribadi yaitu waktu senggang.
Sumber Daya Kognitif
Pengertian sumber daya kognitif adalah
kemampuan untuk secara lebih tepat
merepresentasikan dunia dan melakukan
operasi logis dalam representasi konsep
yang berdasar pada kenyataan. Teori ini
membahas munculnya dan diperolehnya
skema tentang bagaimana seseorang
mempersepsi lingkungannya dalam tahapan
perkembangan, saat seseorang memperoleh
cara baru dalam merepresentasikan informasi
secara mental. Teori ini digolongkan ke
dalam konstruktivisme. Sumber daya kognitif
Produk yang diklasifikasikan menurut sifat
waktu konsumen disebut barang waktu (time
goods), terbagi ke dalam:
Barang yang Menggunakan
Waktu. Produk yang memerlukan
pemakaian waktu dalam
mengkonsumsinya. Contoh:
Menonton TV, Memancing, Golf,
sepak bola (waktu Senggang), Tidur,
dan lain sebagainya
Barang Penghemat Waktu. Produk
yang menghemat waktu
memungkinkan konsumen
meningkatkan waktu leluasa mereka.
Contoh: oven microwave, pemotong
rumput, fast food, mobil, dan lain
sebagainya.
Pengetahuan Konsumen terhadap Pembelian
Pengetahuan Konsumen adalah semua
informasi mengenai berbagai produk, serta
pengetahuan lainnya yang terkait dan
informasi yang berhubungan dengan
fungsinya sebagai konsumen yang
mempengaruhi keputusan pembelian.
Pengetahuan akan produk merupakan
kumpulan berbagai macam informasi
mengenai produk. Dari pengetahuan yang
dimiliki ini konsumen akan tertarik pada
produk yang memang diminati. Pengetahuan
ini meliputi kategori produk, merek,
terminologi produk, atribut atau fitur merek
produk, harga produk dan kepercayaan
mengenai produk.
Pengetahuan Pembelian terdiri atas
pengetahuan tentang toko, lokasi produk di
dalam toko dan penempatan produk yang
sebenarnya di dalam toko tersebut.
Konsumen cenderung lebih senang
mengunjungi toko yang sudah dikenalnya
untuk berbelanja, karena telah mengetahui di
mana letak produk di dalam toko tsb. Hal ini
akan memudahkan konsumen untuk
berbelanja karena konsumen bisa
menghemat waktu dalam mencari lokasi
produk.
Pengetahuan Konsumen terbagi kedalam tiga
macam :
1. Pengetahuan Produk. Pengetahuan
produk adalah kumpulan berbagai
macam informasi mengenai produk.
Pengetahuan ini meliputi kategori
produk, merek, terminologi produk,
atribut atau fitur produk, harga
produk dan kepercayaan mengenai
produk.
2. Pengetahuan
Pembelian. Pengetahuan pembelian
terdiri atas pengetahuan tentang
toko, lokasi produk di dalam toko
dan penempatan produk yang
sebenarnya di dalam toko tersebut.
Konsumen cenderung lebih senang
mengunjungi toko yang sudah
dikenalnya untuk berbelanja, karena
telah mengetahui dimana letak
produk di dalam toko tersebut
3. Pengetahuan Pemakaian. Suatu
produk akan memberikan manfaat
kepada konsumen jika produk
tersebut telah digunakan atau
dikonsumsi. Agar produk tersebut
bisa memberikan manfaat yang
maksimal dan kepuasan yang tinggi,
maka konsumen harus bisa
menggunakan atau mengkonsumsi
produk tersebut dengan
benar.Produsen berkewajiban untuk
memberikan informasi yang cukup
agar konsumen mengetahui cara
pemakaian suatu produk.
Pengetahuan pemakaian suatu
produk adalah penting bagi
konsumen.
Jenis Pengetahuan Produk
Pengetahuan tentang karakteristik
atau atribut produk. Setiap individu
memiliki pengetahuan yang berbeda
dari sudut pandang mereka melihat
karakteristik atau ciri atribut dari
suatu produk. Hal ini disebabkan
perbedaan pengetahuan yang
dimilikinya. Pengetahuan mengenai
atribut tersebut akan mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen.
Contoh: Meja A fisiknya baik namun
cat cepat luntur dan meja B fisiknya
biasa namun warna cat kuat,
seorang konsumen kemudian
memilih meja B karena walau
kualitas meja biasa namun dari segi
penampilan mejanya cukup baik dan
menarik
Pengetahuan tentang manfaat
produk. Setiap individu memiliki
tujuan masing-masing. Terhadap
suatu barangpun setiap konsumen
memliki pandangan yang berbeda
dalam memanfaatkannya.
Pengetahuan akan manfaat ini yang
mempengaruhi tingkat pembelian.
Contoh: Seorang Konsumen
mengkonsumsi sayuran dan buah-
buahan karena mengetahui manfaat
produk tersebut bagi kesehatan
tubuhnya. Manfaat yg dirasakan
konsumen setelah mengkonsumsi
sayuran dan buah-buahan adalah
memperlancar pencernaan dan
mampu menjaga kesehatan
tubuhnya
Pengetahuan tentang kepuasan yg
diberikan produk kepada
konsumen.Konsumen A dan
konsumen B juga memiliki tingkat
kepuasan yang berbeda akan suatu
produk. Dengan produk yang sama
belum tentu kedua konsumen ini
merasa puas. Contoh: Lemari A
berhadiah gantungan baju dan
lemari B berhadiah jemuran lipat,
belum tentu lemari A lebih menarik
perhatian semua konsumen karena
ada saja konsumen yang tertarik
dengan apa yang ditawarkan lemari
B.
NAMA: Fransiscus Raditya
NPM: 1A212043
KELAS: 3EA27
DOSEN: Tomy Adi Sumarso, SE
MATA KULIAH: Perilaku Konsumen
TUGAS KE: 3
MATERI: Sumber Daya dan Pengetahuan
Konsumen
Quiz Perilaku Konsumen
NAMA: Fransiscus Raditya
NPM: 1A212043
KELAS: 3EA27
DOSEN: TOMY ADI SUMARSO, SE
MATA KULIAH: PERILAKU KONSUMEN
TUGAS KE: 9
MATERI: Kuis 20 soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
segmentasi pasar ?
Jawab : segmentasi pasar adalah kegiatan
membagi-bagi suatu pasar menjadi
kelompok kelompok pembeli yang berbeda
yang memiliki kebutuhan dan karakteristik
atau perilaku yang berbeda yang mungkin
membutuhkan produk dan bauran pemasaran
yang berbeda
2. Sebutkan 4 peran segmentasi pasar dalam
marketing ?
Jawab :
• Memungkinkan kita untuk lebih fokus
masuk kepasar sesuai keunggulan kompetitif
perusahaan kita
• Mendapatkan input mengenai peta
kompetisi dan posisi kita di pasar
• Merupakan basis bagi kita untuk
mempersiapkan strategi marketing kita
selanjutnya
• Faktor kunci mengalahkan pesaing dalam
memandang pasar dari sudut unik dan cara
yang berbeda
3. Jelaskan apa yang dimaksud segmentasi
pasar geografis dan demografis ?
Jawab :
a. Geografis : Segmen geografis adalah
pembagian pasar menjadi unit unit geografis
yang berbeda. misalnya wilayah negara,
negara bagian, propinsi kota dan kepulauan
b. Demografis : sedangkan segmen
demografis adalah membagi pasar kedalam
kelompok kelompok jenis berdasarkan
variable demografis, variable demografi
adalah variable paling disuka oleh para
pemasar dijadikan dasar
segmentasi ,pertama kebutuhan perilaku dan
perilaku pembelian umumnya dipengaruhi
oleh variable demografi.
4. Jelaskan segmentasi pasar berdasarkan
kepuasan ?
Jawab : kepuasan konsumen dapat dibagi
menjadi 2 yaitu kepuasan fungsional yang
mendapatkan kepuasan dari pemakaian
suatu produk dan kepuasan psikologikal
yaitu kepuasan yang didapat dari pemakaian
atribut yang tidak berwujud seperti
munculnya perasaan senang.
5. Sebutkan beberapa peran seseorang dalam
mempengaruhi keputusan seorang pembeli?
Jawab :
a. Initiator ( Pemberian gagasan untuk
mempengaruhi pembelian keputusan
konsumen)
b. Influencer ( orang yang berusaha
memberikan dorongan terhadap gagasan
yang telah ada)
c. Decider ( orang yang mengambil
keputusan dalam pembelian)
d. Purchaser ( orang yang melaksanakan
keputusan pembeli)
e. User ( pengguna dari barang yang telah
dibeli)
6. Sebutkan dan jelaskan tahap tahap dalam
proses keputusan pembeli ?
Jawab :
1) Pengenalan masalah (proses pembelian
dimulai saat pembeli mengenali masalah
atau kebutuhan yang di picu oleh
rangsangan internal maupun eksternal
seperti rasa lapar dan lain lain)
2) Pencarian informasi ( konsumen yang
terangsang kebutuhannya akan terdorong
untuk mencari informasi yang lebih banyak
lagi)
3) Evaluasi alternatif ( konsumen lebih
memandang relevan produk yang beragam
dan penting manfaatnya menurut mereka)
4) Keputusan pembelian( dalam tahap
evaluasi, para konsumen membentuk
preferensi atas merek-merek yang ada di
dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang
lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi
yang dapat mengubah niat pembelian
termasuk faktor-faktor penghambat
pembelian. Dalam melaksanakan niat
pembelian, konsumen dapat membuat lima
sub-keputusan pembelian, yaitu: keputusan
merek, keputusan pemasok, keputusan
kuantitas, keputusan waktu dan keputusan
metode pembayaran)
5) Perilaku pasca pembelian (Para pemasar
harus memantau kepuasan pasca pembelian,
tindakan pasca pembelian dan pemakaian
produk pasca pembelian, yang tujuan
utamanya adalah agar konsumen melakukan
pembelian ulang)
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
pengetahuan pembeli !
Jawab : semua informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai macam
produk, serta pengetahuan lainnya yang
terkait dan informasi yang berhubungan
dengan fungsinya sebagai konsumen.
8. Sebutkan 8 fungsi sikap konsumen !
Jawab :
(1) Utilitarian function : sikap berfungsi
sebagai penyesuaian sosial dan membantu
individu merasa menjadi bagian dari
masyarakat.
(2) Knowledge function : sikap membantu
individu untuk memahami dunia, yang
membawa keteraturan terhadap bermacam-
macam informasi yang perlu diasimilasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
(3) Value-expressive function : sikap
mengkomunikasikan nilai dan identitas yang
dimiliki seseorang terhadap orang lain.
(4) Ego defensive function : sikap melindungi
diri, menutupi kesalahan, agresi, dsb dalam
rangka mempertahankan diri.
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
sumber daya temporal dan sementara ?
Jawab :
• Sumber daya temporal (Salah satu variabel
yang paling individual dari perilaku manusia
berhubungan dengan bagaimana orang
menggunakan anggaran waktu mereka.
• Sumber daya kognitif (Sumber daya kognitif
menggambarkan kapasitas mental yang
tersedia untuk menjalankan berbagai
kegiatan pengolahan informasi. Kapasitas
adalah sumber daya yang terbatas. Dapat
mengelola hanya sejumlah tertentu informasi
pada satu waktu.
10. Jelaskan pengertian perilaku konsumen
menurut john c mawen michael minor dan
engel, blackwell, dan miniard ?
Jawab :
• John c mawen dan michael minor : studi
tentang unit pembelian (buying unit) dan
proses pertukaran yang melibatkan
perolehan, konsumsi berbagai produk,jasa
dan pengalaman serta ide-ide.
• Engel, blackwell dan miniard : tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi dan menghabiskan produk
dan jasa termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan ini.
11. Sebutkan dan jelaskan factor – factor
yang mempengaruhi perilaku konsumen !
Jawab :
• Faktor budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat
penting bagi perilaku pembelian. Budaya
merupakan penentu keinginan dan perilaku
pembentuk paling dasar. Anak-anak yang
sedang tumbuh mendapatkan seperangkat
nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari
keluarga dan lembaga-lembaga penting
lainnya.
• Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di
pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok acuan, keluarga, peran, dan status
sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua
kelompok yang memiliki pengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku orang tersebut.
• Faktor pribadi
Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh
karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut
meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan
konsep diri, juga nilai dan gaya hidup
pembeli.
• Faktor psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku
konsumen adalah adanya rangsangan
pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi,
politik, budaya. Satu perangkat psikologi
berkombinasi dengan karakteristik konsumen
tertentu untuk menghasilkan proses
keputusan dan keputusan pembelian. Tugas
pemasar adalah memahami apa yang terjadi
dalam kesadaran konsumen antara
datangnya rangsangan pemasaran luar
dengan keputusan pembelian akhir. Empat
proses psikologis (motivasi, persepsi,
ingatan dan pembelajaran) secara
fundamental, mempengaruhi tanggapan
konsumen terhadap rangsangan pemasaran.
12. Sebutkan 5 tinggi rendahnya status
seseorang menurut Talcott Person !
1) Kriteria kelahiran: meliputi faktor ras, jenis
kelamin, kebangsawanan, dan sebagainya.
2) Kriteria kualitas pribadi : meliputi
kebijakan, kearifan, kesalehan, kecerdasan,
usia dan sebagainya.
3) Kriteria prestasi : meliputi kesuksesan
usaha, pangkat dalam pekerjaan, prestasi
belajar, prestasi kerja, dan sebagainya.
4) Kriteria pemilikan: meliputi kekayaan akan
uang dan harta benda.
5) Kriteria otoritas : yaitu kemampuan untuk
mempengaruhi pihak lain sehingga pihak lain
tersebut bertindak seperti yang diinginkan.
13. Jelaskan pengukuran kelas sosial
menurut Aristoteles dan Karl Max !
Jawab :
Aristoteles membagi masyarakat secara
ekonomi menjadi 3 kelas (golongan), yaitu:
• Golongan Pertama (Golongan Sangat Kaya)
Merupakan golongan dengan jumlah yang
terkecil (sedikit) di dalam masyarakat.
Golongan ini terdiri dari para pengusaha,
tuan tanah, dan bangsawan.
• Golongan Kedua (Golongan Kaya)
Merupakan golongan dengan jumlah yang
cukup banyak di dalam masyarakat.
Golongan ini terdiri dari para pedagang,
dsbnya.
• Golongan Ketiga (Golongan Miskin)
Merupakan golongan dengan jumlah
terbanyak di dalam masyarakat. Golongan ini
terdiri dari rakyat-rakyat biasa.
Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi
3 kelas (golongan), yaitu:
• Golongan Kapitalis (Borjuis)
Merupakan golongan yang terdiri dari para
penguasa tanah dan alat produksi.
• Golongan Menengah
Merupakan golongan yang terdiri dari para
pegawai pemerintah. Golongan menengah
cenderung dimasukkan ke dalam golongan
kapitalis, karena dalam kenyataannya
golongan ini adalah pembela setia kaum
kapitalis.
• Golongan Proletar
Merupakan golongan yang tidak memiliki
tanah dan alat produksi. Termasuk kaum
buruh dan pekerja pabrik.
14. Jelaskan pembagian kelas sosial
berdasarkan status sosial ! berikan
contohnya !
Jawab :
Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan
dalam pernghormatan dan situasi sosialnya.
Contoh masyarakat bali, masyarakatnya
dibagi ke dalam 4 kasta yakni Brahmana,
Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta
pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat
disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya
dapat kita temukan dari gelar seseorang.
Gelar Ida bagus dipakai oleh kasta Brahmana,
gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh
kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti
dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar
Pande, Khon, pasek dipakai oleh kasta Sudra.
15. Jelaskan apa yang dimaksud pengaruh
individu terhadap perilaku konsumen !
Jawab : tenaga pendorong dalam diri individu
yang memaksa mereka untuk bertindak .
tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh
keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat
kebutuhan yang tidak terpenuhi. Individu
secara sadar maupun tanpa sadar berjuang
mengurangi melalui prilaku yang mereka
harapankan akan memenuhi kebutuhan
mereka dan demikian akan membebaskan
mereka dari tekanan yang mereka rasakan.
16. Sebutkan dan jelaskan 5 peranan dalam
pengambilan keputusan konsumsi keluarga?
Jawab :
1) Penjaga pintu (gatekeeper). Inisiator
pemikiran keluarga mengenai pembelian
produk dan pengumpulan informasi untuk
membantu pengambilan keputusan
2) Pemberi pengaruh (influencer). Individu
yang opininya dicari sehubungan dengan
kriteria yang harus digunakan oleh keluarga
dalam pembelian dan produk atau merek
mana yang paling mungkin cocok dengan
kriteria evaluasi itu
3) Pengambil keputusan (decider). Orang
dengan wewenang dan / atau kekuasaan
keuangan untuk memilih bagaimana uang
keluarga akan dibelanjakan dan produk atau
merek mana yang yang akan dipilih.
4) Pembeli (buyer). Orang yang bertindak
sebagai agen pembelian: yang mengunjungi
toko, menghubungi penyuplai, menulis cek,
membawa produk kerumah, dan seterusnya.
5) Pemakai (user). Orang yang menggunakan
produk
17. Sebutkan 3 faktor situasi konsumen?
Jawab :
• Situasi Komunikasi
• Situasi Pembelian
• Situasi Pemakaian
18. Jelaskan pengertian konsumen menurut
philip kotler?
Jawab : semua individu dan rumah tangga
yang membeli atau memperoleh barang atau
jasa untuk dikonsumsi pribadi.
19. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
sikap, motivasi dan konsep ?
Jawab :
• Sikap dalam kamus marketing (1995) juga
didefinisikan sebagai kondisi mental atau
akal budi tertentu yang mencerminkan suatu
pandangan pribadi yang negative atau positif
mengenai suatu obyek atau konsep atau
suatu keadaan acuh tak acuh yang
menunjukan titik tengah (mid point) diantara
dua titik ataupun dua pokok yang saling
berlawanan
• konsep diri adalah semua ide, pikiran,
kepercayaan dan pendirian yang diketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi
individu dalam berhubungan dengan orang
lain. Hal ini termasuk persepsi individu akan
sifat dan kemampuannya, interaksi dengan
orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang
berkaitan dengan pengalaman dan objek,
tujuan serta keinginannya
• Motivasi konsumen yang dilakukan oleh
produsen sangat erat sekali berhubungan
dengan kepuasaan konsumen. Untuk itu
perusahaan selalu berusaha untuk
membangun kepuasan konsumen dengan
berbagai kebutuhan dan tujuan dalam
konteks perilaku konsumen dengan berbagai
kebutuhan dan tujuan dalam konteks
perilaku konsumen mempunyai peranan
penting karena motivasi timbul karena
adanya kebutuhan yang belum terpenuhi dan
tujuan yang ingin dicapai. Kebutuhan
menunjukkan kekurangan yang dialami
seseorang pada suatu waktu tertentu.
Kebutuhan di pandang sebagai penggerak
atau pembangkit perilaku. Artinya jika
kebutuhan akibat kekurangan itu muncul,
maka individu lebih peka terhadap usaha
motivasi para konsumen.
20. Jelaskan apa yang dimaksud pengaruh
kebudayaan terhadap perilaku konsumen?
Jawab : Budaya mengacu pada seperangkat
nilai, gagasan, artefak dan simbol yang
mempunyai makna, yang membantu individu
berkomunikasi, memberikan tafsiran serta
melakukan evaluasi. Budaya tidak hanya
bersifat naluriah saja, namun budaya
memberikan dampak pada perilaku yang
dapat diterima didalam masyarakat.
NPM: 1A212043
KELAS: 3EA27
DOSEN: TOMY ADI SUMARSO, SE
MATA KULIAH: PERILAKU KONSUMEN
TUGAS KE: 9
MATERI: Kuis 20 soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
segmentasi pasar ?
Jawab : segmentasi pasar adalah kegiatan
membagi-bagi suatu pasar menjadi
kelompok kelompok pembeli yang berbeda
yang memiliki kebutuhan dan karakteristik
atau perilaku yang berbeda yang mungkin
membutuhkan produk dan bauran pemasaran
yang berbeda
2. Sebutkan 4 peran segmentasi pasar dalam
marketing ?
Jawab :
• Memungkinkan kita untuk lebih fokus
masuk kepasar sesuai keunggulan kompetitif
perusahaan kita
• Mendapatkan input mengenai peta
kompetisi dan posisi kita di pasar
• Merupakan basis bagi kita untuk
mempersiapkan strategi marketing kita
selanjutnya
• Faktor kunci mengalahkan pesaing dalam
memandang pasar dari sudut unik dan cara
yang berbeda
3. Jelaskan apa yang dimaksud segmentasi
pasar geografis dan demografis ?
Jawab :
a. Geografis : Segmen geografis adalah
pembagian pasar menjadi unit unit geografis
yang berbeda. misalnya wilayah negara,
negara bagian, propinsi kota dan kepulauan
b. Demografis : sedangkan segmen
demografis adalah membagi pasar kedalam
kelompok kelompok jenis berdasarkan
variable demografis, variable demografi
adalah variable paling disuka oleh para
pemasar dijadikan dasar
segmentasi ,pertama kebutuhan perilaku dan
perilaku pembelian umumnya dipengaruhi
oleh variable demografi.
4. Jelaskan segmentasi pasar berdasarkan
kepuasan ?
Jawab : kepuasan konsumen dapat dibagi
menjadi 2 yaitu kepuasan fungsional yang
mendapatkan kepuasan dari pemakaian
suatu produk dan kepuasan psikologikal
yaitu kepuasan yang didapat dari pemakaian
atribut yang tidak berwujud seperti
munculnya perasaan senang.
5. Sebutkan beberapa peran seseorang dalam
mempengaruhi keputusan seorang pembeli?
Jawab :
a. Initiator ( Pemberian gagasan untuk
mempengaruhi pembelian keputusan
konsumen)
b. Influencer ( orang yang berusaha
memberikan dorongan terhadap gagasan
yang telah ada)
c. Decider ( orang yang mengambil
keputusan dalam pembelian)
d. Purchaser ( orang yang melaksanakan
keputusan pembeli)
e. User ( pengguna dari barang yang telah
dibeli)
6. Sebutkan dan jelaskan tahap tahap dalam
proses keputusan pembeli ?
Jawab :
1) Pengenalan masalah (proses pembelian
dimulai saat pembeli mengenali masalah
atau kebutuhan yang di picu oleh
rangsangan internal maupun eksternal
seperti rasa lapar dan lain lain)
2) Pencarian informasi ( konsumen yang
terangsang kebutuhannya akan terdorong
untuk mencari informasi yang lebih banyak
lagi)
3) Evaluasi alternatif ( konsumen lebih
memandang relevan produk yang beragam
dan penting manfaatnya menurut mereka)
4) Keputusan pembelian( dalam tahap
evaluasi, para konsumen membentuk
preferensi atas merek-merek yang ada di
dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang
lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi
yang dapat mengubah niat pembelian
termasuk faktor-faktor penghambat
pembelian. Dalam melaksanakan niat
pembelian, konsumen dapat membuat lima
sub-keputusan pembelian, yaitu: keputusan
merek, keputusan pemasok, keputusan
kuantitas, keputusan waktu dan keputusan
metode pembayaran)
5) Perilaku pasca pembelian (Para pemasar
harus memantau kepuasan pasca pembelian,
tindakan pasca pembelian dan pemakaian
produk pasca pembelian, yang tujuan
utamanya adalah agar konsumen melakukan
pembelian ulang)
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
pengetahuan pembeli !
Jawab : semua informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai macam
produk, serta pengetahuan lainnya yang
terkait dan informasi yang berhubungan
dengan fungsinya sebagai konsumen.
8. Sebutkan 8 fungsi sikap konsumen !
Jawab :
(1) Utilitarian function : sikap berfungsi
sebagai penyesuaian sosial dan membantu
individu merasa menjadi bagian dari
masyarakat.
(2) Knowledge function : sikap membantu
individu untuk memahami dunia, yang
membawa keteraturan terhadap bermacam-
macam informasi yang perlu diasimilasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
(3) Value-expressive function : sikap
mengkomunikasikan nilai dan identitas yang
dimiliki seseorang terhadap orang lain.
(4) Ego defensive function : sikap melindungi
diri, menutupi kesalahan, agresi, dsb dalam
rangka mempertahankan diri.
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
sumber daya temporal dan sementara ?
Jawab :
• Sumber daya temporal (Salah satu variabel
yang paling individual dari perilaku manusia
berhubungan dengan bagaimana orang
menggunakan anggaran waktu mereka.
• Sumber daya kognitif (Sumber daya kognitif
menggambarkan kapasitas mental yang
tersedia untuk menjalankan berbagai
kegiatan pengolahan informasi. Kapasitas
adalah sumber daya yang terbatas. Dapat
mengelola hanya sejumlah tertentu informasi
pada satu waktu.
10. Jelaskan pengertian perilaku konsumen
menurut john c mawen michael minor dan
engel, blackwell, dan miniard ?
Jawab :
• John c mawen dan michael minor : studi
tentang unit pembelian (buying unit) dan
proses pertukaran yang melibatkan
perolehan, konsumsi berbagai produk,jasa
dan pengalaman serta ide-ide.
• Engel, blackwell dan miniard : tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi dan menghabiskan produk
dan jasa termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan ini.
11. Sebutkan dan jelaskan factor – factor
yang mempengaruhi perilaku konsumen !
Jawab :
• Faktor budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat
penting bagi perilaku pembelian. Budaya
merupakan penentu keinginan dan perilaku
pembentuk paling dasar. Anak-anak yang
sedang tumbuh mendapatkan seperangkat
nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari
keluarga dan lembaga-lembaga penting
lainnya.
• Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di
pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok acuan, keluarga, peran, dan status
sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua
kelompok yang memiliki pengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku orang tersebut.
• Faktor pribadi
Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh
karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut
meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan
konsep diri, juga nilai dan gaya hidup
pembeli.
• Faktor psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku
konsumen adalah adanya rangsangan
pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi,
politik, budaya. Satu perangkat psikologi
berkombinasi dengan karakteristik konsumen
tertentu untuk menghasilkan proses
keputusan dan keputusan pembelian. Tugas
pemasar adalah memahami apa yang terjadi
dalam kesadaran konsumen antara
datangnya rangsangan pemasaran luar
dengan keputusan pembelian akhir. Empat
proses psikologis (motivasi, persepsi,
ingatan dan pembelajaran) secara
fundamental, mempengaruhi tanggapan
konsumen terhadap rangsangan pemasaran.
12. Sebutkan 5 tinggi rendahnya status
seseorang menurut Talcott Person !
1) Kriteria kelahiran: meliputi faktor ras, jenis
kelamin, kebangsawanan, dan sebagainya.
2) Kriteria kualitas pribadi : meliputi
kebijakan, kearifan, kesalehan, kecerdasan,
usia dan sebagainya.
3) Kriteria prestasi : meliputi kesuksesan
usaha, pangkat dalam pekerjaan, prestasi
belajar, prestasi kerja, dan sebagainya.
4) Kriteria pemilikan: meliputi kekayaan akan
uang dan harta benda.
5) Kriteria otoritas : yaitu kemampuan untuk
mempengaruhi pihak lain sehingga pihak lain
tersebut bertindak seperti yang diinginkan.
13. Jelaskan pengukuran kelas sosial
menurut Aristoteles dan Karl Max !
Jawab :
Aristoteles membagi masyarakat secara
ekonomi menjadi 3 kelas (golongan), yaitu:
• Golongan Pertama (Golongan Sangat Kaya)
Merupakan golongan dengan jumlah yang
terkecil (sedikit) di dalam masyarakat.
Golongan ini terdiri dari para pengusaha,
tuan tanah, dan bangsawan.
• Golongan Kedua (Golongan Kaya)
Merupakan golongan dengan jumlah yang
cukup banyak di dalam masyarakat.
Golongan ini terdiri dari para pedagang,
dsbnya.
• Golongan Ketiga (Golongan Miskin)
Merupakan golongan dengan jumlah
terbanyak di dalam masyarakat. Golongan ini
terdiri dari rakyat-rakyat biasa.
Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi
3 kelas (golongan), yaitu:
• Golongan Kapitalis (Borjuis)
Merupakan golongan yang terdiri dari para
penguasa tanah dan alat produksi.
• Golongan Menengah
Merupakan golongan yang terdiri dari para
pegawai pemerintah. Golongan menengah
cenderung dimasukkan ke dalam golongan
kapitalis, karena dalam kenyataannya
golongan ini adalah pembela setia kaum
kapitalis.
• Golongan Proletar
Merupakan golongan yang tidak memiliki
tanah dan alat produksi. Termasuk kaum
buruh dan pekerja pabrik.
14. Jelaskan pembagian kelas sosial
berdasarkan status sosial ! berikan
contohnya !
Jawab :
Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan
dalam pernghormatan dan situasi sosialnya.
Contoh masyarakat bali, masyarakatnya
dibagi ke dalam 4 kasta yakni Brahmana,
Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta
pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat
disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya
dapat kita temukan dari gelar seseorang.
Gelar Ida bagus dipakai oleh kasta Brahmana,
gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh
kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti
dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar
Pande, Khon, pasek dipakai oleh kasta Sudra.
15. Jelaskan apa yang dimaksud pengaruh
individu terhadap perilaku konsumen !
Jawab : tenaga pendorong dalam diri individu
yang memaksa mereka untuk bertindak .
tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh
keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat
kebutuhan yang tidak terpenuhi. Individu
secara sadar maupun tanpa sadar berjuang
mengurangi melalui prilaku yang mereka
harapankan akan memenuhi kebutuhan
mereka dan demikian akan membebaskan
mereka dari tekanan yang mereka rasakan.
16. Sebutkan dan jelaskan 5 peranan dalam
pengambilan keputusan konsumsi keluarga?
Jawab :
1) Penjaga pintu (gatekeeper). Inisiator
pemikiran keluarga mengenai pembelian
produk dan pengumpulan informasi untuk
membantu pengambilan keputusan
2) Pemberi pengaruh (influencer). Individu
yang opininya dicari sehubungan dengan
kriteria yang harus digunakan oleh keluarga
dalam pembelian dan produk atau merek
mana yang paling mungkin cocok dengan
kriteria evaluasi itu
3) Pengambil keputusan (decider). Orang
dengan wewenang dan / atau kekuasaan
keuangan untuk memilih bagaimana uang
keluarga akan dibelanjakan dan produk atau
merek mana yang yang akan dipilih.
4) Pembeli (buyer). Orang yang bertindak
sebagai agen pembelian: yang mengunjungi
toko, menghubungi penyuplai, menulis cek,
membawa produk kerumah, dan seterusnya.
5) Pemakai (user). Orang yang menggunakan
produk
17. Sebutkan 3 faktor situasi konsumen?
Jawab :
• Situasi Komunikasi
• Situasi Pembelian
• Situasi Pemakaian
18. Jelaskan pengertian konsumen menurut
philip kotler?
Jawab : semua individu dan rumah tangga
yang membeli atau memperoleh barang atau
jasa untuk dikonsumsi pribadi.
19. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
sikap, motivasi dan konsep ?
Jawab :
• Sikap dalam kamus marketing (1995) juga
didefinisikan sebagai kondisi mental atau
akal budi tertentu yang mencerminkan suatu
pandangan pribadi yang negative atau positif
mengenai suatu obyek atau konsep atau
suatu keadaan acuh tak acuh yang
menunjukan titik tengah (mid point) diantara
dua titik ataupun dua pokok yang saling
berlawanan
• konsep diri adalah semua ide, pikiran,
kepercayaan dan pendirian yang diketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi
individu dalam berhubungan dengan orang
lain. Hal ini termasuk persepsi individu akan
sifat dan kemampuannya, interaksi dengan
orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang
berkaitan dengan pengalaman dan objek,
tujuan serta keinginannya
• Motivasi konsumen yang dilakukan oleh
produsen sangat erat sekali berhubungan
dengan kepuasaan konsumen. Untuk itu
perusahaan selalu berusaha untuk
membangun kepuasan konsumen dengan
berbagai kebutuhan dan tujuan dalam
konteks perilaku konsumen dengan berbagai
kebutuhan dan tujuan dalam konteks
perilaku konsumen mempunyai peranan
penting karena motivasi timbul karena
adanya kebutuhan yang belum terpenuhi dan
tujuan yang ingin dicapai. Kebutuhan
menunjukkan kekurangan yang dialami
seseorang pada suatu waktu tertentu.
Kebutuhan di pandang sebagai penggerak
atau pembangkit perilaku. Artinya jika
kebutuhan akibat kekurangan itu muncul,
maka individu lebih peka terhadap usaha
motivasi para konsumen.
20. Jelaskan apa yang dimaksud pengaruh
kebudayaan terhadap perilaku konsumen?
Jawab : Budaya mengacu pada seperangkat
nilai, gagasan, artefak dan simbol yang
mempunyai makna, yang membantu individu
berkomunikasi, memberikan tafsiran serta
melakukan evaluasi. Budaya tidak hanya
bersifat naluriah saja, namun budaya
memberikan dampak pada perilaku yang
dapat diterima didalam masyarakat.
Rabu, 27 November 2013
Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
Setiap melakukan suatu tindakan,mengambil sebuah keputusan merupakan hal yang paling penting untuk menentukan apakah hal tersebut dapat berdampak baik atau buruk bagi kita,seperti keputusan dalam memilih sekolah,keputusan dalam memilih karyawan,keputusan dalam membeli sebuah barang dan lain-lain. Dan disini kita akan membahas bagaimana proses pengambilan keputusan oleh konsumen. Proses pengambilan keputusan terdiri dari lima langkah, antara lain :
- Pengenalan Kebutuhan
Pengenalan kebutuhan mucul disaat konsumen mengahapi suatu masalah, dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Kebutuh harus diaktifkan sebelum dikenali.
Faktor yang mempengaruhi pengaktifkan kebutuhan,yaitu:
- Waktu,konsumen yang terbiasa makan pagi,maka secara otomatis ia akan merasa lapar lagi pada siang hari.
- Perubahan situasi,konsumen yang melahirkan akan mengenali banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi.
- Pemilikan produk,memiliki suatu produk seringkali membuat konsumen tersebut menginginkan kebutuhan yang lain.
- Konsumsi produk,disaat produk yang digunakan konsumen tersebut sudah habis,maka konsumen itu akan membeli lagi produk yang sama.
- Perbedaan individu,pemikiran dari konsumen memiliki perbedaan dalam memilih sebuah produk,seperti konsume A membeli handphone karena handphone yang lama sudah rusak sedangkan konsumen B membeli handphone karen ingin mengikuti trend.
- Pencarian Informasi
Setelah mengenali apa yang dibutuhkan konsumen tersebut,maka sekarang konsumen akan memulai proses pencarian infromasi tentang produk-produk yang konsumen butuhkan. Ada dua jenis proses pencarian informasi,yaitu:
- Pencarian Internal
Konsumen akan memutar kembali semua memori-memori mengenai informasi merek-merek produk yang kemudian akan dipisahkan kedalam tiga kategori,yaitu perangkat pertimbangan (merek-merek atau produk yang diterima konsumen),perangkat lambat (merek-merek atau produk yang diacuhkan konsumen),perangkat tak layak (merek-merek atau produk yang dianggpa tak layak).
- Pencarian Eksternal
Merupakan pencarian informasi melalui sumber-sumber luar, seperti bertanya pada teman atau penjual yang menjual produk tersebut,melihat iklan,membaca surat kabar.
- Evaluasi Alternatif
Setelah konsumen mendapatkan berbagai macam informasi mengani produk yang dibutuhkan, maka konsumen akan mengevaluasi alterntif yang ada untuk mengatasi permahasalan yang dihadapi. Dalam menentukan alternatif pilihan terdiri dari 6 teknik,antara lain :
- Teknik Kompensatori
Kelebihan suatu atribut dari sebuah merek dapat menutupi kelemahan dari atribut lainnya. Konsumen akan mengevaluasi keselurah atribut yang dimiliki suatu merek, lalu konsumen tersebut akan memberikan penilaian secara keseluruhan.
- Teknik Non Kompensatori
Berbeda dengan teknik kompensatori, sebuah atribut merek ynag memiliki nilai yang tinggi tidak bisa menutupi atribut merek yang memiliki nilai yang rendah.
- Teknik Leksikografik
Kosumen akan mengevaluasi merek alternatif berdsarakan atribut yang paling dianggap penting.
- Teknik Pengurangan Bertahap
Teknik ini sama seperti teknik Leksikografik, tapi memiliki perbedaan dimana teknik ini menetapkan bahwa nilai minimal atau standar merupakan atribut yang paling dianggap penting
- Teknik Konjungtif
Konsumen akan menetepkan batas minimum standar atau nilai untuk setiap atribut yang dievaluasi
- Teknik Disjungtif
Teknik ini memiliki persamaan dengan teknik Konjungtif,bedany teknik ini akan memilih merek yang mempunyai nilai yang tertinggi pada salah satu atribut dari merek tersebut
- Keputusan Pembelian
Di tahap ini konsumen membuat sebuah keputusan setelah mengevalusi alternatif yang ada. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
- Evaluasi Pasca Pembelian
Proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian.Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
Dalam proses pengambilan keputusan terdapat 5 faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen,antara lain :
- Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
- Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamnya terhadap rangsangan tersebut.
- Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang akan suatu hal.
- Intergrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
Jadi bisa kita simpulkan bahwa dalam mengambil keputusan,seorang konsumen harus melewati 5 tahap yang sudah dijelaskan diatas,hal itu bertujuan untuk mengtahui produk apa yang benar-benar menjadi kebutuhan kita sehingga tidak ada penyesalan saat kita telah membeli produk tersebut. Dan dalam proses pengambilan keputusan juga terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan kita.
Langganan:
Postingan (Atom)