Minggu, 19 Januari 2014

Kepribadian, Nilai, dan Gaya Hidup Konsumen

Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana
seorang individu bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain.Kepribadian paling
sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang
bisa diukur yang ditunjukkan oleh
seseorang.Kepribadian merupakan ciri watak
seorang individu yang konsisten yang
mendasari perilaku individu. Kepribadian
sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat
lain yang kas dimiliki seseorang. Tapi
kepribadian berkembang jika adanya
hubungan dengan orang lain. Dasar pokok
dari perilaku seseorang adalah faktor biologis
dan psikologisnya. Kepribadian sendiri
memiliki banyak segi dan salah satunya
adalah diri pribadi atau citra pribadi. Konsep
diri aktual individu tersebut (bagaimana dia
memandang dirinya) berbeda dengan konsep
diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang
dirinya) dan konsep diri orang lain
(bagaimana dia mengganggap orang lain
memandang dirinya). Keputusan membeli
juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti umur dan tahap daur hidup,
pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta
kepribadian dan konsep diri pembeli.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu,
menunjukkan kualitas, dan berguna bagi
manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu
itu berharga atau berguna bagi kehidupan
manusia. Adanya dua macam nilai tersebut
sejalan dengan penegasan pancasila sebagai
ideologi terbuka. Perumusan pancasila
sebagai dalam pembukaan UUD 1945. Alinea
4 dinyatakan sebagai nilai dasar dan
penjabarannya sebagai nilai instrumental.
Nilai dasar tidak berubah dan tidak boleh
diubah lagi. Betapapun pentingnya nilai
dasar yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945 itu, sifatnya belum operasional. Artinya
kita belum dapat menjabarkannya secara
langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Penjelasan UUD 1945 sendiri menunjuk
adanya undang-undang sebagai pelaksanaan
hukum dasar tertulis itu. Nilai-nilai dasar
yang terkandung dalam pembukaan UUD
1945 itu memerlukan penjabaran lebih lanjut.
Penjabaran itu sebagai arahan untuk
kehidupan nyata. Penjabaran itu kemudian
dinamakan Nilai Instrumental.
Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai
cara hidup yang diidentifikasikan oleh
bagaimana orang menghabiskan waktu
mereka, apa yang mereka pikirkan tentang
diri mereka sendiri dan juga di dunia
sekitarnya. Perubahan gaya hidup membawa
implikasi pada perubahan selera (selera pria
dan wanita berbeda), kebiasan dan perilaku
pembelian.perubahan lain yang terjadi adalah
meningkatnya keinginan untuk menikmati
hidup.
Adapun manfaat yang dapat kita dapatkan
jika memahami gaya hidup konsumen
adalah:
Dapat menggunakan gaya hidup
konsumen untuk melakukan
segmentasi pasar sasaran
Pemahaman gaya hidup konsumen
juga akan membantu dalam
memposisikan produk di pasar
dengan menggunakan iklan
Jika gaya hidup diketahui, maka kita
dapat menempatkan iklannya pada
media-media yang paling cocok
Mengetahui gaya hidup konsumen,
berarti kita bisa mengembangkan
produk sesuai dengan tuntutan gaya
hidup mereka.
Menurut pendapat Amstrong (Nugraheni,
2003) gaya hidup seseorang dapat dilihat dari
perilaku yang dilakukan oleh individu seperti
kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau
mempergunakan barang-barang dan jasa,
termasuk didalamnya proses pengambilan
keputusan pada penentuan kegiatan-
kegiatan tersebut.Lebih lanjut Amstrong
menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2
faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam
diri individu (internal) dan faktor yang
berasal dari luar (eksternal). Faktor internal
yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan,
kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi:
1. Sikap, Sikap berarti suatu keadaan
jiwa dan keadaan pikir yang
dipersiapkan untuk memberikan
tanggapan terhadap suatu objek
yang diorganisasi melalui
pengalaman dan mempengaruhi
secara langsung pada perilaku.
Keadaan jiwa tersebut sangat
dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan,
kebudayaan dan lingkungan
sosialnya
2. Pengalaman dan
pengamatan, Pengalaman dapat
mempengaruhi pengamatan sosial
dalam tingkah laku, pengalaman
dapat diperoleh dari semua
tindakannya dimasa lalu dan dapat
dipelajari, melalui belajar orang akan
dapat memperoleh pengalaman.
Hasil dari pengalaman sosial akan
dapat membentuk pandangan
terhadap suatu objek
3. Kepribadian, Kepribadian adalah
konfigurasi karakteristik individu dan
cara berperilaku yang menentukan
perbedaan perilaku dari setiap
individu
4. Konsep diri, Faktor lain yang
menentukan kepribadian individu
adalah konsep diri. Konsep diri
sudah menjadi pendekatan yang
dikenal amat luas untuk
menggambarkan hubungan antara
konsep diri konsumen dengan
image merek. Bagaimana individu
memandang dirinya akan
mempengaruhi minat terhadap suatu
objek. Konsep diri sebagai inti dari
pola kepribadian akan menentukan
perilaku individu dalam menghadapi
permasalahan hidupnya, karena
konsep diri merupakan frame of
reference yang menjadi awal
perilaku
5. Motif, Perilaku individu muncul
karena adanya motif kebutuhan
untuk merasa aman dan kebutuhan
terhadap prestise merupakan
beberapa contoh tentang motif. Jika
motif seseorang terhadap kebutuhan
akan prestise itu besar maka akan
membentuk gaya hidup yang
cenderung mengarah kepada gaya
hidup hedonis
6. Persepsi, Persepsi adalah proses
dimana seseorang memilih,
mengatur, dan menginterpretasikan
informasi untuk membentuk suatu
gambar yang berarti mengenai
dunia.
Adapun faktor eksternal adalah sebagai
berikut :
1. Kelompok referensi, Kelompok
referensi adalah kelompok yang
memberikan pengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap sikap
dan perilaku seseorang. Kelompok
yang memberikan pengaruh
langsung adalah kelompok dimana
individu tersebut menjadi
anggotanya dan saling berinteraksi,
sedangkan kelompok yang memberi
pengaruh tidak langsung adalah
kelompok dimana individu tidak
menjadi anggota didalam kelompok
tersebut. Pengaruh-pengaruh
tersebut akan menghadapkan
individu pada perilaku dan gaya
hidup tertentu
2. Keluarga, Keluarga memegang
peranan terbesar dan terlama dalam
pembentukan sikap dan perilaku
individu.Hal ini karena pola asuh
orang tua akan membentuk
kebiasaan anak yang secara tidak
langsung mempengaruhi pola
hidupnya
3. Kelas sosial, Kelas sosial adalah
sebuah kelompok yang relatif
homogen dan bertahan lama dalam
sebuah masyarakat, yang tersusun
dalam sebuah urutan jenjang, dan
para anggota dalam setiap jenjang
itu memiliki nilai, minat, dan tingkah
laku yang sama. Ada dua unsur
pokok dalam sistem sosial
pembagian kelas dalam masyarakat,
yaitu kedudukan (status) dan
peranan. Kedudukan sosial artinya
tempat seseorang dalam lingkungan
pergaulan, prestise hak-haknya
serta kewajibannya. Kedudukan
sosial ini dapat dicapai oleh
seseorang dengan usaha yang
sengaja maupun diperoleh karena
kelahiran. Peranan merupakan aspek
yang dinamis dari kedudukan.
Apabila individu melaksanakan hak
dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya maka ia menjalankan
suatu peranan
4. Kebudayaan, Kebudayaan yang
meliputi pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan
yang diperoleh individu sebagai
anggota masyarakat. Kebudayaan
terdiri dari segala sesuatu yang
dipelajari dari pola-pola perilaku
yang normatif, meliputi ciri-ciri pola
pikir, merasakan dan bertindak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
gaya hidup berasal dari dalam (internal) dan
dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi
sikap, pengalaman dan pengamatan,
kepribadian, konsep diri, motif , dan
persepsi. Adapun faktor eksternal meliputi
kelompok referensi, keluarga, kelas sosial,
dan kebudayaan. Orang-orang yang berasal
dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan
yang sama dapat memiliki gaya hidup yang
berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang diekspresikan
dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya
hidup menggambarkan “keseluruhan diri
seseorang” yang berinteraksi dengan
lingkungannya. Pemasar mencari hubungan
antara produknya dengan kelompok gaya
hidup konsumen. Contohnya, perusahaan
penghasil komputer mungkin menemukan
bahwa sebagian besar pembeli komputer
berorientasi pada pencapaian prestasi.
Dengan demikian, pemasar dapat dengan
lebih jelas mengarahkan mereknya ke gaya
hidup orang yang berprestasi.

NAMA: Fransiscus Raditya
NPM: 1A212043
KELAS: 3EA27
DOSEN: Tomy Adi Sumarso, SE
MATA KULIAH: Perilaku Konsumen
TUGAS KE: 4
MATERI: Kepribadian, Nilai, dan Gaya Hidup
Konsumen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar